Namun tidak sejauh ini tidak ada perkembangan fasilitas medis di luar Pyongyang, ibukota Korea Utara.
Bagi mereka yang tidak tinggal di Pyongyang mungkin menderita dalam diam, tanpa dukungan pemerintah di tengah pandemi Covid-19.
"Mempertimbangkan hubungan spesial antara China dan Korea Utara, ada kemungkinan besar jika kasus Covid-19 ditemukan di Korea Utara sebelum di Korea Selatan, tapi mempertimbangkan situasi kesehatan dan kapasitasnya, kemungkinan besar pasiennya tidak terkonfirmasi," ujar Hwang Seung-sik, epidemiolog spasio-temporal di Seoul National University.
"Jika otoritas Korea Utara tidak secara resmi mengakui kasus yang terkonfirmasi, tidak ada yang tahu betapa serius situasi di sana seperti apa, sudah banyak waktu terlewatkan."
China merupakan mitra dagang terbesar Korea Utara dan pendukung ekonomi utama negara itu.
Mengingat hubungan geopolitik dan ekonomi antara dua negara, ahli mengatakan jika sudah terlambat bagi Korea Utara untuk menutup perbatasan dengan China setelah China mengkonfirmasi virus Januari 2020 lalu.
Bahkan sudah ada kasus yang disebut pneumonia akut dilaporkan di China akhir 2019 lalu, juga ada beberapa kematian mencurigakan yang terjadi di Korea Utara.
Korban ekonomi