Kim bilang perbaikan senjata nuklir taktis untuk digunakan dalam jarak yang lebih pendek dan seringkali kurang destruktif daripada senjata nuklir strategis, juga sedang diselesaikan.
Para ahli mengatakan rezim Kim telah lama mencari teknologi ini untuk meningkatkan kualitas dan daya tahan senjata nuklirnya.
Sebuah kapal selam bertenaga nuklir misalnya akan sangat berguna dari perspektif pencegahan karena itu akan meningkatkan kemampuan serangan Korea Utara, kemampuan untuk bertahan dari serangan nuklir awal dari musuh dan merespons dengan cara yang sama.
Meskipun Korea Utara telah berhasil melakukan uji coba rudal balistik yang diluncurkan oleh kapal selam dan diyakini memiliki armada sekitar 70 kapal selam, para ahli mengatakan sebagian besar kapal selam tersebut kemungkinan besar tua dan tidak dapat menembakkan rudal balistik bersenjata nuklir.
"Saya tidak akan mengantisipasi bahkan prototipe reaktor nuklir angkatan laut di Korea Utara, tetapi minat mereka pada teknologi tidak mengejutkan," kata Ankit Panda, seorang rekan senior di Carnegie Endowment for International Peace.
Panda mengatakan minat Kim pada senjata nuklir taktis memang masuk akal, meskipun senjata itu sangat tidak efisien dalam penggunaan bahan fisil yang tidak mudah diperoleh Korea Utara.
"Ketertarikan Korea Utara pada senjata-senjata ini tidak mengejutkan dari sudut pandang strategis."