Dibanding tahun 2009, utang luar negeri Indonesia naik bertambah US$ 222,67 miliar, dari US$ 179,40 miliar menjadi US$ 402,08 miliar.
Berikut perkembangan utang luar negeri Indonesia
Tahun 2015, utang luar negeri Indonesia sebesar US$ 307,74 miliar
Tahun 2016, utang luar negeri Indonesia sebesar US$ 318,94 miliar
Tahun 2017, utang luar negeri Indonesia sebesar US$ 353,56 miliar
Tahun 2018, utang luar negeri Indonesia sebesar US$ 379,58 miliar
Namun, peningkatan jumlah utang ini memang diikuti dengan peningkatan Pendapatan Nasional Bruto (PNB) atau produk domestik bruto (PDB). Berikut perkembangan PNB Indonesia
- Tahun 2009 US$ 520,69 miliar
- Tahun 2015 US$ 832,30 miliar
- Tahun 2016 US$ 902,04 miliar
- Tahun 2017 US$ 983,04 miliar
- Tahun 2018 US$ 1.012,28 miliar
- Tahun 2019 US$ 1.085,71 miliar
Peningkatan PNB menjadikan rasio utang terhadap PDB cenderung stabil. Berikut rasio utang luar negeri Indonesia terhadap PDB:
- Tahun 2009 34%
- Tahun 2015 37%
- Tahun 2016 35%
- Tahun 2017 36%
- Tahun 2018 37%
- Tahun 2019 37%
Sementara itu, dalam posisi ULN (Utang Luar Negeri) Indonesia, akhir triwulan II 2020 tercatat sebesar 408,6 milair dollar AS, terdiri dari ULN, sektor publik pemerintah dan bank sentral 199,3 miliar dollar AS.
Kemudian ULN swasta dan termasuk BUMN, mencapai 209,3 miliar dollar AS.
Namun, ULN Indonesia tumhuh 5,0 persen, lebih tinggi dibandingkan pertumbuhan triwulan sebelumnya sebesar 0,6 persen.
Selain itu, penguatan nilai Rupiah juga berkontribusi pada peningkatan nilai ULN berdenominasi Rupiah.
Source : Tribun Medan