Seiring Ucapan Selamat Liburan yang Dikirimnya, Dokter Ini Lunasi Utang 200 Pasiennya Senilai Rp9 Miliar, Tujuannya?

Ade S

Editor

Seiring Ucapan Selamat Liburan yang Dikirimnya, Dokter Ini Lunasi Utang 200 Pasiennya Senilai Rp9 Miliar, Tujuannya?
Seiring Ucapan Selamat Liburan yang Dikirimnya, Dokter Ini Lunasi Utang 200 Pasiennya Senilai Rp9 Miliar, Tujuannya?

Intisari-Online.com -Bayangkan tiba-tiba dokter yang merawat Anda mengirim ucapan selamat liburan sambil memberitahui bahwa utang Anda telah dihapus.

Sungguh sebuahucapan liburanyang amat membahagiakan bukan?

Setidaknya itulah yang mungkin dirasakan oleh hampir 200 orang pasien seorang dokter di Arkansas, Amerika Serikat.

Utang-utang medis mereka, yang totalnya bisa mencapai AS$650.000 atau setara Rp9 miliar terlah dilunasi oleh sang dokter.

Baca Juga: Ini 2 Obat Biduran Alami Jika Anda Alami Gatal-gatal Karena Alergi

Dokter yang dimaksud adalah Omar Atiq, seorang ahli onkologi yang juga seorang pendiri pusat perawatan kanker di Pine Bluff, Arkansas.

Sang dokter mengirimi ucapan selamat liburan Natal dan tahun baru kepada hampir 200 pasiennya.

Seiring dengan ucapan tersebut, sang dokter juga menyebut telah melunasi utang-utang medis para pasien kankernya.

Apa alasan sang dokter? Simak kisahnya di halaman berikutnya.

Baca Juga: Jangan Langsung Panik, Ini Obat Biduran pada Bayi yang Benar

"Saya harap hal ini membuat Anda lebih baik. Klinik Arkansas bangga melayani Anda sebagai pasien," tulis sang dokter dalam kartu ucapannya, seperti dilansirnewsweek.com.

Sang dokter lalu menguraikan bahwa meski asurasin kesehatan telah membayar sebagian besar tagihan pasien, tapi pembayaran bersama masih dianggap sangat memberatkan.

Untuk itu, sang dokter memutuskan untuk "melepaskan semua saldo terutang para pasiennya yang ada di klinik miliknya."

Tak lupa, sang dokter pun menutup pengumumannya dengan ucapan "Selamat liburan."

Dokter Omar Atiq melunasi utang medis para pasiennya.
Dokter Omar Atiq melunasi utang medis para pasiennya.

Klinik yang didirikan olehAtiq memang menyediakan perawatan untuk para pasien kanker mulaid ari kemoterai hingga diagnostik tutup pada akhir Februari mendatang karena kekurangan staf.

Tagihan yang tersisa dari para pasien yang dirawat di sana mencapai AS$650 ribu.

Namun kini, jumlah utang para pasiennya tersebut sedang dihapuskan oleh klinik milik Atiq.

"Kami pikir tidak ada waktu yang lebih baik untuk melakukan ini selain dalam kondisi pandemi yang telah menghancurkan kehidupan dan bisnis kita," kata Atiq.

Baca Juga: Jangan Langsung ke Dokter, Cobalah Obat Biduran Alami di Bawah Ini

"Kami hanya berpikir kami bisa dan ingin melakukannya. Maka, ya, kami melakukannya."

Atiq yang berasal dari Pakistan adalah seorang profesor kedokteran danotolaringologi di UAMS College of Medicine.

Dalam biogradinya, dia juga tercatat sebagai ketua dewan gubernur American College of Physicians.

Dokter tersebut memindahkan keluarganya ke Arkansas pada tahun 1991 setelah menyelesaikan fellowship di Memorial Sloan Kettering Cancer Center di New York City dan menerima tawaran pekerjaan dari Jefferson Regional Medical Center di Pine Bluff.

Baca Juga: Obat Biduran untuk Ibu Hamil, Hanya Digunakan Jika Kondisi Tidak Baik

"Menjadi sakit itu sulit, menderita kanker lebih sulit, dan menderita kanker dalam pandemi ini sangat menghancurkan," katanya kepada KARK.

"Saya hanya seorang dokter biasa — orang biasa yang mereka miliki di lingkungan itu — kebetulan saya berdiri di sini. Yang berjuang tidak bisa membayar, jadi kami pikir kami bisa menghapus utangnya."

"Benar-benar takdir," katanya, mengacu pada keputusan pindah. "Kami sangat berterima kasih. Ini sudah lama menjadi rumah. Kami berterima kasih atas kesempatan atas apa yang terjadi pada hidup kami di sini."

Atiq mengaku senang bisa sedikit membantu pasiennya. "Saya mencintai mereka, saya peduli pada mereka, dan saya senang saya dapat melakukan sedikit hal saat ini untuk mereka," jelasnya.

Baca Juga: Martin Van Butchell, Dokter Gigi Sekaligus Murid Penggali Mayat di Malam Hari yang Bangga Pamerkan Jasad Istrinya Hanya untuk Mengejeknya

Presiden Arkansas Medical Society mengatakan kliniknya, sebagian, menumpuk utang yang belum dibayar karena "kami tidak pernah menolak untuk melihat pasien."

"Bukan karena kurangnya jaminan kesehatan atau dana atau karena alasan lain," ujarnya. "Saya selalu menganggap sebagai kehormatan tinggi dan hak istimewa untuk menjadi dokter seseorang — lebih penting dari apa pun."

Dukungan untuk dokter membanjiri banyak mantan pasiennya setelah mendengar berita itu.

"Dia benar-benar pria yang luar biasa. Merawat beberapa anggota keluarga saya dan saya sendiri selama perawatan kanker," tulis seorang wanita melalui Facebook.

Artikel Terkait