Penulis
Intisari-Online.com - Seperti apa perbandingan kekuatan militer China dan Taiwan?
Keduanya terus terlibat ketegangan karena punya klaim masing-masing atas wilayah Taiwan.
Selama ini Taiwan mengklaim dirinya sebagai negara merdeka, sementara China menganggap pulau itu masih merupakan bagian wilayahnya.
China bahkan telah mengungkapkan akan menggunakan kekerasan jika perlu.
Dalam perselisihan dengan China, selama ini Taiwan mendapat dukungan dari pemilik kekuatan militer top dunia, Amerika Serikat.
Dukungan AS terhadap Taiwan tak jarang membuat China geram.
Sementara itu, baru-baru ini China mengacam AS atas rencana kunjungan Duta Besar AS untuk PBB ke Taiwan, bahkan menyebutnya 'bermain api'.
Melansir dw.com (8/1/2021), Duta Besar Amerika Serikat untuk PBB, Kelly Craft, dijadwalkan melawat ke ibu kota Taipei antara 13 dan 15 Januari mendatang, hanya sepekan menjelang pelantikan Presiden terpilih, Joe Biden.
Kantor perwakilan AS di PBB menyatakan kunjungan itu akan "memperkuat dukungan penuh dan konsisten dari pemerintah AS terhadap pengakuan internasional bagi Taiwan.”
Kelly dijadwalkan berpidato di Institut Diplomasi dan Hubungan Internasional di Taipei pada 14 Januari.
Di sana dia diklaim akan berbicara mengenai "kontribusi mengesankan Taiwan terhadap masyarakat global, dan pentingnya partisipasi Taiwan dalam organisasi internasional.”
Juru bicara Kepresidenan Taiwan, Xavier Chang, menyambut rencana kunjungan tersebut. Menurutnya hal itu "melambangkan persahabatan yang kokoh antara Taiwan dan Amerika Serikat, serta memperdalam kemitraan kedua negara.”
Kunjungan Kelly diumumkan Menteri Luar Negeri Mike Pompeo, Kamis (7/1), untuk mendemonstrasikan "apa yang bisa dicapai oleh sebuah negara China yang bebas.”
Selama masa jabatan Presiden Donald Trump, Taiwan lebih sering mendapat kunjungan pejabat tinggi dari Washington. Tercatat, Menteri Kesehatan, Alex Azar, dan Wakil Menteri Luar Negeri Keith Krach berkunjung ke Taipei jelang akhir tahun lalu.
Dalam kunjungan kedua pejabat, pemerintah Cina mengirimkan skuadron jet tempur ke wilayah perbatasan sebagai peringatan. Beijing menganggap Taiwan sebagai salah satu provinsinya yang membelot.
Amerika Serikat sendiri sejauh ini tidak secara resmi memiliki hubungan diplomatik dengan Taiwan. Meski demikian, Washington adalah sekutu terkuat Taipei, dan secara konstitusional wajib melindungi negara kecil itu dari serangan militer.
Menanggapi kunjungan Kelly Craft, pemerintah China memperingatkan agar AS menjauhi urusan dalam negerinya.
"Kami ingin mengingatkan kepada AS bahwa siapapun yang bermain dengan api akan terbakar sendiri,” kata seorang juru bicara perwakilan Cina di PBB.
"AS akan membayar ongkos yang tinggi untuk kekeliruannya ini.”
Sementara itu, pekan lalu China menyebut ajakan Taiwan untuk kembali berdialog sebagai "trik murahan” untuk "mengelabui” masyarakat.
Ketegangan kedua negara ini masih terus berlanjut, berikut ini perbandingan kekuatan militer China dan Taiwan:
Saat ini, kekuatan militer Taiwan ada di bawah China, masing-masing diperingkat ke-26 dan peringkat ke-3, menurut Global Firepower 2020.
Perbandingan anggaran pertahanan militernya pun sangat jomplang, dengan China tercatat memiliki anggaran sebesar $ 237 miliar.
Sedangkan Taiwan hanya mencatatkan anggaran belanja pertahanan sebesar $ 10,7 miliar di tahun 2020.
Jumlah personel militernya jangan ditanya, bukan rahasia lagi jika China punya banyak tentara.
China dikenal sebagai negara dengan personel militer terbesar, belum lagi populasinya juga yang terbesar.
Total personel militer negeri Tirai Bambu sebanyak 2.693.000, terdiri dari 2.183.000 personel aktif dan 510 personel cadangan.
Sementara Taiwan memiliki total personel militer sebanyak 1.822.000, terdiri dari 165.000 personel aktif dan 1.657.000 personel cadangan.
Dilihat dari masing-masing sektor pertahanan, militer China juga menunjukkan dominasinya atas Taiwan.
Di sektor darat, China memimpin dengan 3.500 tank tempur, 33.000 kendaraan lapis baja, 3.800 artileri self- propelled, 3.600 artileri lapangan,dan 2.650 proyektor roket.
Sedangkan Taiwan memiliki 1.180 tank tempur, 2.000 kendaraan lapis baja, 482 artileri self-propelled, 1.160 artileri lapangan, dan 115 proyektor roket.
Untuk kekuatan laut, militer China dibekali 777 armada. Dibanding militer Taiwan yang hanya memiliki 117 armada.
Begitu pula di sektor udara, China lebih unggul dibanding Taiwan.
Total pesawat China yaitu 3.210 unit, sedangkan total pesawat Taiwan hanya kurang dari seperempat milik China, yaitu sebanyak 744 unit.
Meski begitu, jika perang langsung terjadi antara China dan Taiwan, kemungkinan AS tidak akan tinggal diam.
(*)
Ingin mendapatkan informasi lebih lengkap tentang panduan gaya hidup sehat dan kualitas hidup yang lebih baik? Langsung saja berlangganan Majalah Intisari. Tinggal klik dihttps://www.gridstore.id/brand/detail/27/intisari