Find Us On Social Media :

Jadi Korban dalam Sejarah Paling Mematikan di Gunung Everest, Inilah Kisah Tragis 'Green Boots', Jasad yang Dijadikan Penanda oleh Para Pendaki Lainnya Karena Hal Ini

By Mentari DP, Jumat, 8 Januari 2021 | 12:20 WIB

Gunung Everest.

Dia adalah penanda jejak bagi pendaki lainnya

Setiap orang yang mendekati puncak Everest dari sisi Utara harus melewati tubuh Tsewang Paljor.

Kehadirannya dan sepatu botnya yang khas telah membuatnya menjadi penanda jejak.

Dia meninggal pada ketinggian 8.500 meter, sehingga pendaki tahu ketika mereka melihatnya seberapa dekat mereka ke puncak gunung.

 

Dia adalah di antara lebih dari 280 pendaki yang tubuhnya tetap di gunung

Tidak ada yang tahu persis berapa banyak mayat yang masih tinggal di Gunung Everest, perkiraan ada lebih dari 280 mayat.

Sebagian besar orang kehilangan nyawa ketika mereka lebih dekat ke puncak.

Menurut Database Himalaya, sebagian besar pendaki meninggal saat naik atau turun dari puncak, dengan lebih sedikit yang meninggal hanya di base camp.

Green Boots hilang selama tiga tahun

Pada 2014, pendaki di Everest melaporkan bahwa Green Boots hilang.

Selama tiga tahun berikutnya, pendaki tidak pernah melihat dia atau beberapa tubuh lain yang lebih menonjol tergeletak di sepanjang jalan.

Sebagian besar berasumsi bahwa jasadnya dipindahkan atau ditutupi.

Baca Juga: Donald Trump Makin Merana, Sudah Disalahkan Karena Kerusuhan di Capitol Hill, Bawahannya Satu per Satu Meninggalkannya, Kini Terancam Terancam Dicopot dari Jabatannya Lebih Awal