Find Us On Social Media :

Jadi Korban dalam Sejarah Paling Mematikan di Gunung Everest, Inilah Kisah Tragis 'Green Boots', Jasad yang Dijadikan Penanda oleh Para Pendaki Lainnya Karena Hal Ini

By Mentari DP, Jumat, 8 Januari 2021 | 12:20 WIB

Gunung Everest.

Dia meninggal dalam bencana Everest tahun 1996

Pada 10 Mei 1996 menandai hari yang menyedihkan dalam sejarah Everest.

Saat badai salju besar menghantam gunung, delapan pendaki tewas, termasuk Tsewang Paljor, yang berpuncak pada penghitungan tubuh tertinggi di Everest dalam satu hari.

Beberapa pemandu berpengalaman tewas saat memimpin kelompok pendaki dengan pengalaman mendaki gunung yang minimal.

Seperti sosialita Sandy Pittman yang hanya menerima radang dingin ringan.

Dari kelompok Polisi Perbatasan Indo-Tibet, di mana Paljor menjadi anggotanya, hanya satu dari empat petugas yang selamat.

Dia baru berusia 28 tahun ketika dia kehilangan nyawanya

Masih jadi perdebatan

Meskipun sebagian besar merasa yakin bahwa tubuh yang dikenal sebagai "Green Boots" adalah Tsewang Paljor, Himalayan Journal menyarankan itu mungkin tubuh anggota lain dari tim pendakian Polisi Perbatasan.

Dalam tulisannya, Senior Deputy Leader of the team, P.M. Das, mengklaim tubuh Paljor menghilang, dan oleh karena itu Green Boots sebenarnya adalah Kopral Dorji Murup.

Tubuh Murup, jika bukan Green Boots, tidak pernah muncul. Sayangnya, tidak ada cara untuk mengetahui dengan pasti siapa tubuh itu.

Baca Juga: Videonya Tertembak Viral di Media Sosial, Wanita Pendukung Trump Itu Ternyata Seorang Veteran Angkatan Udara, 'Dia Mencintai Amerika dengan Sepenuh Hati'