Selama 120 tahun pertama keberadaannya, pemerintah Amerika Serikat melancarkan peperangan yang hampir terus-menerus terhadap suku-suku asli Amerika yang tinggal di perbatasan Barat, (dan terkadang dalam yurisdiksi AS).
Dalam beberapa kasus, perang ini terjadi sebagai akibat serangan India terhadap pemukiman; di negara lain, perang hanyalah upaya akuisisi murni untuk mendapatkan wilayah dan sumber daya.
Salah satu perang yang dianggap paling buruk dimulai pada tahun 1876.
Perang Black Hills terjadi karena perambahan pemukim kulit putih atas tanah yang dialokasikan, berdasarkan perjanjian, kepada Cheyenne dan Lakota Sioux.
Pemerintah AS tidak dapat (dan sebagian besar tidak mau) untuk membatasi migrasi kulit putih ke Black Hills, dan setelah negosiasi yang tidak produktif memutuskan untuk merebut beberapa wilayah yang paling berharga.
Perang tersebut mengakibatkan salah satu kekalahan militer AS yang paling serius dari Perang India, penghancuran Kavaleri Ketujuh di Pertempuran Little Bighorn.
Namun, akhirnya, kombinasi upaya militer dan diplomatik memaksa sebagian besar Cheyenne dan Sioux menyerah, terlepas dari sebagian yang melarikan diri ke Kanada.
Pertempuran sporadis akan berlanjut selama lima belas tahun atau lebih.