Diberitakan Kompas.com (18/6/2020), China dan India memiliki sejarah panjang yang menyangkut konflik perbatasan.
Sengketa perbatasan pertama kali berkobar saat kunjungan perdana menteri pertama India, Jawaharlal Nehru, ke Beijing pada 1959.
Nehru mempertanyakan batas-batas yang ditunjukkan pada peta resmi China, dan mendorong Perdana Menteri China Zhou Enlai untuk menjawab bahwa pemerintahnya tidak menerima perbatasan warisan kolonial Inggris yang pernah berkuasa atas India.
Setelah perang pada 1962, konflik berlanjut di Nathu La, yakni jalur gunung tertinggi di India di negara bagian Sikkim di bagian timur laut, yang terletak di antara Bhutan, Tibet dan Nepal yang dikuasai China.
Selama serangkaian bentrokan, termasuk pertukaran tembakan artileri, New Delhi mengatakan sekitar 80 tentara India tewas dan 400 korban lainnya dari China.
Pada 1975, pertempuran kembali berlanjut di Tulung La. Pertempuran ini adalah kali terakhir tembakan secara resmi dilaporkan ditembakkan melintasi perbatasan yang disengketakan.
Empat tentara India disergap dan dibunuh di sepanjang garis pemisah di Arunachal Pradesh.
New Delhi menyalahkan Beijing karena menyeberang ke wilayah India, klaim yang dibantah oleh China.