Gila Kerja Sampai Gunakan Aturan Tak Manusiawi Ini Pada Karyawannya, Inilah Aturan Neraka Pekerja di China yang Telah Banyak Membuat Karyawan China Tewas Saat Bekerja

Afif Khoirul M

Penulis

Aturan kerja di China ini dianggap tak manusiawi dan telah membunuh karyawan di China, akibatnya publik China beropini marah.

Intisari-online.com - Seperti kita tahu China adalah negara yang berkembang cukup pesat dalam hal industri.

Negara ini juga mengalami peningkatan ekonomi secara besar-besaran.

Membuatnya menjadi salah satu negara dengan kekuatan ekonomi terbesar di dunia setelah Amerika saat ini.

Bisnis e-commerce juga berkembang dan menjamur di China.

Baca Juga: Berada Di Ketinggian 5.592 Meter, Dengan Jumlah Tentara 50-100 Orang, Ternyata Beginilah Penampakan Pangkalan Militer China yang Digunakan untuk Memantau India

Namun, di balik itu semua ada sebuah aturan ketat yang membuat karyawan di negeri Tirai Bambu harus menanggung derita sebagai karyawan.

Menurut 24h.com.vn, pada Senin (4/1/21), China memiliki sebuah aturan yang membuat pekerja karyawan harus melakukan marathon kerja.

Hal itu pun tak sedikit memakan korban dan karyawan berakhir tewas karena kelelahan bekerja.

Menurut 24h, tanggal 4 April misalnya, seorang karyawan di Pinduoduo, dilaporkan tewas karena bekerja semalaman.

Baca Juga: Bakal Bikin China Kelimpungan Setengah Mati, Blokade untuk Membuat Rakyat Taiwan Kelaparan Dijamin Bakal Gagal, Kok Bisa?

Pinduoduo sendiri adalah sebuah perusahaan e-commerce yang cukup terkenal di China.

Namun, sebuah insiden tewasnya karwayan di Pinduoduo membuka sebagian aib perusahaan di China yang memaksa karyawannya melakukan marathon kerja.

Insiden tersebut terjadi dalam konteks sejumlah perusahaan teknologi, e-commerce di China.

Kini sedang dipantau oleh pihak berwenang tentang kegiatan bisnis yang bertujuan untuk mengakhiri monopoli, "bullying".

Opini publik Tionghoa mengungkapkan kemarahan karena Pinduoduo tidak memberikan detail tentang identitas karyawan yang meninggal tersebut.

Artikel tentang insiden tersebut telah menarik lebih dari 150 juta pengikut di jejaring sosial Weibo.

Baca Juga: Viral Polisi Tionghoa Hendra Kurniawan Dituduh Sebagai Anak Kandung Presiden China Xi Jinping, Ternyata Inilah Sosok Asli Anak Xi Jinping Sebenarnya yang Jarang Tersorot

Menurut media China, karyawan Pinduoduo meninggal karena terlalu banyak bekerja dan termasuk di antara korban aturan diam-diam "996".

"996" telah lama dipandang sebagai aturan diam-diam untuk evaluasi karyawan di perusahaan besar di China.

Oleh karena itu, seorang karyawan dianggap pekerja keras jika bekerja terus menerus dari jam 9 pagi sampai jam 9 malam dalam waktu 6 hari/minggu.

Sementara itu banyak opini publik China menyerukan boikot terhadap aturan yang tidak manusiawi ini.

Namun, beberapa miliarder teknologi seperti Jack Ma dan Richard Liu mengatakan, "996" diperlukan agar karyawan mereka dapat bertahan di industri.

Karena persaingan ketat di industri teknologi memang sangat ketat.

Baca Juga: China Mengawali Tahun dengan Defisit Kepercayaan yang Menggunung dan Memandang HAM Berbahaya, Apa yang Akan Terjadi pada China di 2021?

Menurut miliarder Jack Ma, "996" juga "penting" bagi seorang muda untuk segera mengumpulkan kekayaan dan kesuksesan yang besar.

Pinduoduo saat ini bernilai 218 miliar dollar AS.

Meski banyak gejolak perdagangan akibat pengaruh hubungan AS-China, kelompok ini tetap berhasil mencari nafkah, harga saham terus naik.

Pendiri Pinduoduo, Colin Huang, memiliki 63,1 miliar dollar AS.

Menjadikannya orang nomor dua setelah orang terkaya di China, Zhong Shanshan.

Sedangkan Zhong adalah seorang pengusaha swasta dengan kekayaan bersih 77,8 milyardollar AS.

Artikel Terkait