Walau Sudah Divaksin Dianggap Masih Mudah Tertular Covid-19, Negara Ini Malah Bebaskan Warganya Berhubungan dengan Penderita Covid-19 setelah Divaksin

Khaerunisa

Penulis

Ilustrasi vaksin Covid-19

Intisari-Online.com - Setelah setahun dihadapkan pada kekacauan pandemi Covid-19, kini negara-negara di dunia bersiap bangkit.

Salah satunya dengan dimulainya vaksinasi di beberapa negara di dunia.

Israel merupakan salah satu negara di Asia yang telah memulai upaya tersebut.

Namun, baru-baru ini sekitar 240 warga Israel justru dinyatakan positif tertular Covid-19 meski telah divaksinasi.

Baca Juga: Bukan Ilmuwan Apalagi Ahli Kesehatan, di Negara Ini Para Dukun Berkumpul Ramalkan Pandemi Covid-19 Akan Berakhir Tahun 2021, Ini Alasannya

Vaksinasi terhadap ratusan warga Israel sendiri menggunakan vaksin Pfizer/BioNTech.

Mengutip 24h.com.vn (2/1/2021), Secara khusus vaksin tersebut tidak mengandung virus SARS-CoV-2 , sehingga kemungkinan bahwa orang terinfeksi vaksin secara langsung dikecualikan.

Vaksin ini membutuhkan waktu agar kode genetik di dalamnya berfungsi, membantu sistem kekebalan tubuh untuk mengenali dan menyerang patogen.

Vaksin Pfizer / BioNTech yang diproduksi oleh AS adalah suntikan, dengan dosis 2 suntikan.

Baca Juga: Kepungan Menyerang Indonesia pada 1958, Ini Aksi Sirkus Terbang Rent-A-Rebel CIA dari PBY Catalina, A-24 Invaders dan P-51 Mustang untuk 'Memusnahkan Soekarno'

Menurut penelitian, kekebalan terhadap Covid-19 bisa mencapai 50%, setelah 8-10 hari dengan suntikan pertama vaksin ini.

Kemudian, suntikan kedua dilakukan 21 hari setelah suntikan pertama, dan dinyatakan imunogenik terhadap Covid-19 hingga 95% kira-kira 1 minggu setelah suntikan.

Namun, ada kemungkinan 5% untuk terinfeksi bahkan jika vaksinnya benar-benar efektif.

Jadi, ada kemungkinan bahwa meski sudah divaksin, seseorang masih mudah tertular Covid-19.

Baca Juga: Seperti Apa Perbandingan Kekuatan Militer Israel dan Iran? Kini Israel Waspada, Dapat Informasi Iran Tengah Siapkan Senjata Ini yang Bisa Dipakai Menyerangnya

Itu dapat menjelaskan tentang apa yang terjadi di Israel.

Outlet berita Israel yang melaporkan angka tersebut, juga menyerukan kepada masyarakat untuk waspada dan mematuhi langkah-langkah pencegahan Covid-19 satu bulan setelah injeksi pertama vaksin AS.

Anggapan bahwa setelah vaksinasi dapat segera mengimunisasi Covid-19 adalah keliru.

Karena masih membutuhkan waktu untuk vaksin yang disuntikan bisa membantu kekebalan tubuh.

Baca Juga: Bukan Ilmuwan Apalagi Ahli Kesehatan, di Negara Ini Para Dukun Berkumpul Ramalkan Pandemi Covid-19 Akan Berakhir Tahun 2021, Ini Alasannya

Negara Asia ini tengah menjalankan kampanye vaksinasi nasional besar- besaran.

Lebih dari 1 juta orang, atau 12% dari populasi Israel, telah menerima vaksin Pfizer / BioNTech.

Vaksinasi tahap awal untuk kampanye ini adalah dokter dan lansia.

Dikatakan sekitar 1 dari 1.000 orang mengalami efek samping ringan, termasuk kelemahan, pusing, demam serta nyeri, bengkak, dan kemerahan di tempat suntikan setelah mendapatkan vaksin AS.

Baca Juga: Kapal Selam Biber, Kapal Selam Cebol Milik Jerman , Berhasil Tenggelamkan Kapal Kargo Hingga Banyak Pelaut Tewas, Sayangnya Pelaut Jerman Sendiri!

Meski ada yang mengalami efek samping, namun kementerian Kesehatan Israel mengatakan hanya segelintir orang dengan efek samping tersebut yang membutuhkan perhatian medis.

Sejak kampanye vaksinasi dimulai pada 20 Desember, setidaknya empat orang Israel telah meninggal setelah vaksinasi, media lokal melaporkan.

Namun, Kementerian Kesehatan Israel mengatakan bahwa 3 dari 4 kematian tidak terkait dengan vaksin AS.

Kasus lainnya, seorang pria 88 tahun dengan penyakit yang menyertai sedang diselidiki.

Baca Juga: Aneh dan Tak Masuk Akal, Demi Lolos dari Hukuman Mati Wanita Ini Membuat Dirinya Sendiri Hamil Tanpa Berhubungan Badan dengan Siapapun, Tetapi Caranya Hamil Sunggul Gila

Selain mengkampanyekan vaksinasi nasional, Israel juga bakal membebaskan warganya yang telah divaksin dari karantina, meski telah bepergian ke luar negeri.

Menurut 24h.com.vn,Israel akan segera memulai program 'kartu hijau'.

Semua orang yang menerima vaksin Covid-19 tidak akan pernah dikarantina oleh otoritas Israel jika mereka masuk dari luar negeri.

Bahkan termasuk jika mereka bersentuhan dengan pasien dengan virus tersebut.

Baca Juga: Kapal Selam Biber, Kapal Selam Cebol Milik Jerman , Berhasil Tenggelamkan Kapal Kargo Hingga Banyak Pelaut Tewas, Sayangnya Pelaut Jerman Sendiri!

Terkait vaksinasi di Israel, Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu adalah warga negara pertama yang divaksinasi Covid-19 di negara Timur Tengah.

"Ini adalah tahapan penting. Saat ini banyak orang yang menghadapi risiko Covid-19. Kita harus mendapatkan vaksinasi untuk melindungi diri kita sendiri dan orang di sekitar kita," kata Nethanyahu.

"Jika kami menyelesaikan vaksinasi ini, hanya dalam waktu 30 hari, Israel dapat memberantas epidemi, membuka ekonomi dan melakukan hal-hal yang tidak dapat dilakukan oleh negara lain," ungkapnya.

Israel juga meminta Facebook untuk menghapus semua konten palsu, teori konspirasi tentang vaksin Covid-19.

Baca Juga: Dijuluki 'Prajurit Tak Terbunuh', Tentara Ini Tetap Ikut Berperang Meski Kehilangan Mata dan Tangannya, 'Mengapa Orang Ingin Berdamai Jika Perang Itu Menyenangkan?'

Sebelumnya, teori konspirasi yang menuduh vaksinasi Covid-19 untuk menanamkan chip pelacak pada warga dikecam keras oleh pemerintah Israel.

Di AS, Presiden Joe Biden mengkritik lambannya penyebaran vaksin Covid-19 di negara itu.

"Seperti yang saya takuti dan peringatkan untuk waktu yang lama. Kami melakukannya terlalu lambat. Pemberian dan pendistribusian vaksin Covid-19 tidak berjalan sesuai rencana," kata Biden.

Dalam perkembangan lainnya, WHO baru saja mengumumkan vaksin Covid-19 pertama di dunia yang disetujui untuk vaksinasi darurat, yaitu vaksin Pfizer / BioNTech ini.

Baca Juga: Korea Utara salah Satu Negara Paling Korup di Dunia, Warganya Terjebak dalam 'Lingkaran Setan' Korupsi, Suap, Perampasan, hingga Penindasan

(*)

Ingin mendapatkan informasi lebih lengkap tentang panduan gaya hidup sehat dan kualitas hidup yang lebih baik? Langsung saja berlangganan Majalah Intisari. Tinggal klik dihttps://www.gridstore.id/brand/detail/27/intisari

Artikel Terkait