Saat Dunia Alami Krisis Ekonomi Gara-Gara Covid-19, Bank Dunia Ungkap Situasi Ekonomi Timor Leste Justru Alami Peningkatan Tahun 2021 Ini Sebabnya

Afif Khoirul M

Penulis

Ilustrasi Timor Leste

Intisari-online.com - Covid-19 telah membawa dampak besar bagi dunia terutama dalam hal ekonomi.

Mulai dari negara kecil hingga negara besar, banyak negara yang mengalami krisis ekonomi.

Sementara itu, hingga pergantian tahun dari 2020 menjadi 2021, situasi masih belum berubah.

Covid-19 masih belum bisa dikendalikan dengan baik oleh negara-negara di dunia.

Baca Juga: Sudah Dicap Negara Termiskin di Dunia Timor Leste Ternyata Juga Terancam Kehabisan Uang, Laporan Ini Ungkap Skenario Runtuhnya Ekonomi Negara Tersebut

Meski demikian Bank Dunia melaporkan beberapa negara justru akan mengalami peningkatan ekonomi pada tahun ini.

Bahkan yang mengejutkan, nama negara kecil seperti Timor Leste disinggung akan kembali pulih dari krisis Covid-19.

Melansit The World Bank, perekonomian Timor Leste diperkirakan mengalami kontraksi sebesar 6,8 persen tahun 2020.

Penurunan ini adalah paling tajam sejak negara tersebut memperoleh kemerdekaan pada 2002.

Baca Juga: Meski Timor Leste Justru dianggap Negara Asia Tenggara Paling Berhasil Atasi Covid-19, dengan Statistik yang Mengaggumkan, Situasinya Justru Mengkawatirkan, Mengapa?

Akibatnya ada dampak Covid-19, penundaan persetujuan APBN 2020, menurut laporan Bank Dunia pada November 2020.

Dilaporkan oleh The Report Ekonomi Timor-Leste: Menuju Pemulihan Berkelanjutan.

Memperingatkan bahwa gelombang kedua potensi Covid-19 infeksi adalah salah satu risiko utama untuk outlook.

Sementara pemulihan ekonomi diharapkan secara bertahap (3,1 persen pada 2021) karena untuk besarnya guncangan.

Memperkuat kesiapsiagaan kesehatan dan melanjutkan stabilitas politik sangat penting untuk pemulihan ekonomi yang kuat dan berkelanjutan, menurut laporan tersebut.

"Langkah-langkah kesehatan masyarakat sangat penting untuk menahan penyebaran Covid-19," kata Pedro Martins, Ekonom Senior Bank Dunia untuk Timor Leste .

"Tapi paket tanggapan ekonomi telah memberikan bantuan yang sangat dibutuhkan untuk rumah tangga dan bisnis," katanya.

"Namun, dampaknya terhadap perekonomian cukup signifikan, dan kemungkinan besar akan menyebabkan hilangnya pendapatan yang tidak dapat diubah, pengangguran, dan penutupan perusahaan, dan dengan demikian meningkatkan tingkat kemiskinan," imbuhnya.

Baca Juga: Negaranya Lebih Miskin Dari Indonesia, Timor Leste Malah Diklaim Berhasil Menangani Covid-19 Lebih Baik Daripada Indonesia, Apa Rahasianya?

"Persetujuan tepat waktu dari anggaran negara 2021 dan implementasi rencana pemulihan ekonomi akan menjadi kunci untuk membantu perekonomian," paparnya.

Laporan tersebut, yang terbaru dalam analisis dua kali setahun Bank Dunia tentang ekonomi negara tersebut.

Mencatat bahwa kedatangan penumpang di bandara Dili menurun 62 persen pada paruh pertama tahun 2020, berkontribusi pada penurunan ekspor sebesar 46 persen.

Pengeluaran publik turun 7 persen, meskipun ada pengeluaran kuat oleh Dana Covid-19 sebagian besar melalui transfer tunai ke rumah tangga.

Namun, ada tanda-tanda pemulihan, karena mobilitas masyarakat semakin meningkat sejak April.

"Bank Dunia memuji Pemerintah Timor-Leste atas tanggapannya yang cepat dengan langkah-langkah kesehatan dan ekonomi untuk melindungi kehidupan masyarakat dan mendukung mata pencaharian rumah tangga yang rentan dan bisnis kecil," kata Macmillan Anyanwu, Country Representative Bank Dunia untuk Timor-Leste.

"Sementara Pemerintah berupaya mengurangi risiko dan dampak langsung dari pandemi Covid-19," katanya.

Baca Juga: Inilah Sosok Orang Pertama yang Disuntik Dengan Vaksin Covid-19, Berakhir Meninggal Setelah Efek Vaksin yang Disuntikkan Ke Tubuhnya Dirahasiakan oleh Pemerintahnya Sendiri

"Penting juga untuk berinvestasi dalam program-program yang membantu membangun ketahanan di masyarakat, memperkuat sistem kesehatan, dan mencapai pemulihan ekonomi yang kuat dalam jangka menengah," imbuhnya.

The Report Ekonomi Timor Leste termasuk Fokus khusus dengan rekomendasi kebijakan untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi sekaligus menjaga stabilitas makroekonomi.

Meskipun pengeluaran publik tingkat tinggi, pertumbuhan ekonomi terus menurun selama dekade terakhir.

Strategi ekonomi baru yang berkontribusi pada akumulasi modal swasta dan pertumbuhan produktivitas diperlukan untuk mempercepat dan menopang pertumbuhan ekonomi.

Memperkuat manajemen investasi publik dan memprioritaskan pengeluaran yang meningkatkan pertumbuhan untuk infrastruktur sosial, seperti pendidikan, kesehatan, serta air dan sanitasi dapat memainkan peran kunci.

Artikel Terkait