Find Us On Social Media :

Kisah Lyudmila Pavlichenko 'Lady Death', Si Penembak Jitu Wanita Paling Mematikan dalam Sejarah, Menembak 309 Orang di Usia yang Sangat Muda, Hingga Meninggal Karena Stroke

By K. Tatik Wardayati, Selasa, 29 Desember 2020 | 12:00 WIB

Lyudmila Pavlichenko, si penembak jitu paling mematikan dalam sejarah.

Intisari-Online.com – Penembak jitu menjadi salah satu pasukan tersendiri di garis depan yang sangat diandalkan.

Lahir di Ukraina saat ini pada tahun 1916, Lyudmila Pavlichenko berjuang untuk Tentara Merah selama PD2 dan menjadi penembak jitu wanita paling mematikan dalam sejarah.

Dikenal sebagai 'Lady Death', namanya membuat ketakutan di hati tentara Jerman.

Reputasinya di garis depan dijamin dengan 309 pembunuhan yang dikonfirmasi atas namanya, yang terjadi hanya dalam hitungan bulan, angka yang menempatkannya di antara penembak jitu terhebat sepanjang masa.

Baca Juga: Sniper Paling Mematikan Simo Hayha, Tembak Mati 505 Targetnya, Berkali-kali Lolos dari Serangan Maut Soviet hingga Satu Insiden Ini Mengakhiri Kariernya

Sejak usia muda, Pavlichenko mendemonstrasikan kehebatan olahraga, berkompetisi di beberapa disiplin atletik.

Dia kebetulan menembak setelah mendengar seorang bocah lelaki membual tentang prestasinya.

'Itu sudah cukup untuk membuatku berlari ke jangkauan,' dia pernah menulis.

Dia segera mengembangkan kecintaan pada olahraga dan bergabung dengan klub menembak.

Dia segera mendapatkan lencana penembak jitu serta sertifikat penembak jitu dan saat kuliah di Universitas Kiev, Pavlichenko memutuskan untuk mengembangkan keterampilannya lebih jauh, mendaftar di sekolah penembak jitu.

Baca Juga: Mau Tahu Bagaimana Cara Kerja Para Penembak Jitu? Ini 10 Taktik Mereka yang Dibeberkan oleh Red Sniper