Find Us On Social Media :

Diktator Wanita Selama Ini Tidak Pernah Ada, Kim Yo Jong Justru Siap Menjadi Pertama di Sejarah Modern Ini, Begini Selengkapnya

By Maymunah Nasution, Selasa, 29 Desember 2020 | 06:00 WIB

Kim Yo Jong, adik Pemimpin Korea Utara, Kim Jong Un.

Ini merupakan "waktu membawa pemilik mereka" dan menanyai "otoritas Korea Selatan jika mereka siap menghadapi konsekuensi tindakan setan oleh anjing yang tidak malu menjelek-jelekkan kami sembari menceritakan 'isu nuklir' dengan cara sejahat mungkin."

Itu hanyalah segelintir retorika berwarna Kim Yo Jong, lebih ekstrim daripada apapun yang dikatakan Kim Jong-Un di publik sejak menjabat.

Dewan Perwakilan Rakyat Korea Selatan yang didominasi oleh partai berkuasa yang menaungi Presiden Moon Jae-In, bulan ini menyatakan ilegal untuk membakar selebaran dan permen dan uang serta flash drive berisi kehidupan baik di selatan ke zona demiliterisasi dan masuk ke wilayah-wilayah Korea Utara yang diliputi kelaparan.

Moon Jae-In sendiri mengadopsi kebijakan berpaling ke orang lain setelah tentara Korea Utara pada 16 Juni meledakkan kantor demiliterisasi atas perintah Kim Yo Jong kepada militer Korea Utara.

Baca Juga: 'Mampu Menyerang Amerika Serikat,' Kim Jong-un Diperkirakan Punya 60 Hulu Ledak Nuklir, Posisi Korsel-Jepang-China Terancam

Ledakan tersebut terdengar bermil-mil jauhnya, tunjukkan maksudnya saat ia meminta Korea Selatan "siap" untuk "penutupan kantor" yang "keberadaannya hanya menambah masalah saja."

Kritik kasar Kim Yo-Jong lebih mengecewakan bagi Moon Jae In karena hanya sehari sebelum ledakan merupakan perayaan kesepakatan gabungan Utara-Selatan di Pyongyang antara Kim Jong-Il dan mantan Presiden Korea Selatan Kim Dae Juung.

Ia telah meminta dua negara saat itu untuk "beranjak maju, perlahan-lahan, menuju rekonsiliasi nasional, perdamaian dan reunifikasi."

Namun Kim Yo Jong justru menyebut ucapan Moon Jae In tidak punya malu dan tidak berdasar, tidak sebangun dan memalukan, membuat Moon menyerahkannya kepada juru bicara untuk menyeru kritikannya sebagai "tindakan tidak bermutu yang merusak kepercayaan" yang seharusnya terbangun dalam empat pertemuannya dengan Kim Jong-Un.

Baca Juga: Berang Karena Ekonomi Negaranya Tidak Tumbuh Sesuai Harapannya, Kim Jong-Un Mengeksekusi Penjual Kurs di Korea Utara, Bahkan Berikan Ancaman-ancaman Ini