Selain itu, angkatan udara Jepang dibekali 637 helikopter, 60 angkutan, 119 helikopter serang, 279 pesawat petarung, 12 pesawat serangan khusus, dan 427 trainers.
Belakangan ini, Jepang kembali menunjukkan upaya peningkatan kekuatan militernya di sektor udara dengan mengembangkan pesawat tempur canggih dan rudal jarak jauh di tengah kekhawatiran tentang kekuatan China.
Upaya tersebut pun didukung oleh kenaikan anggaran belanja pertahanannya yang baru-baru ini disetujui oleh Pemerintah Perdana Menteri Jepang Yoshihide Suga.
Bahkan, kenaikan anggaran tersebut membuat Jepang mencetak rekor anggaran pertahanannya.
Melansir Aljazeera (21/12/2020), Pemerintah Perdana Menteri Jepang Yoshihide Suga menyetujui kenaikan belanja militer kesembilan berturut-turut pada hari Senin, untuk mendanai pengembangan pesawat tempur siluman canggih dan rudal anti-kapal jarak jauh untuk melawan kekuatan militer China yang tumbuh.
Kementerian Pertahanan akan mendapatkan rekor 5,34 triliun yen ($ 51,7 miliar) untuk tahun yang dimulai pada bulan April, naik 1,1 persen dari tahun ini. Dengan mayoritas Suga di parlemen, penetapan anggaran sudah pasti.
Suga melanjutkan ekspansi militer kontroversial yang dilakukan oleh pendahulunya, Shinzo Abe, untuk memberi pasukan Jepang pesawat, rudal, dan kapal induk baru dengan jangkauan dan potensi yang lebih besar untuk melawan musuh potensial, termasuk negara tetangga China.