Pengampunan itu datang pada saat yang sulit bagi para pemimpin Irak.
Saat ini, pra pemimpin Irak sedang mencoba untuk menyeimbangkan seruan yang meningkat oleh beberapa faksi Irak untuk penarikan pasukan AS dari Irak.
“Perusahaan Blackwater yang terkenal membunuh warga Irak di Nisour Square. Hari ini kami mendengar mereka dibebaskan atas perintah pribadi oleh Presiden Trump, seolah-olah mereka tidak peduli dengan darah Irak yang tumpah,” kata Saleh Abed, seorang warga Baghdad.
"Saya tahu kami tidak akan pernah mendapatkan keadilan," Fares Saadi, petugas polisi Irak yang memimpin penyelidikan, mengatakan kepada kantor berita AFP.
Seorang mantan teman sekelas dari seorang mahasiswa kedokteran yang terbunuh pada saat itu menyebut pengampunan itu sebagai "kemarahan yang sangat besar".
Tetapi dia mengatakan bahwa hal itu tidak mengejutkan.