"Kami sedang membicarakannya dengan mereka," kata Boehler.
“Jika mereka siap, mereka siap, dan jika mereka siap maka kami akan dengan senang hati mendukung secara finansial lebih dari apa yang kami lakukan.”
Dia mengatakan dia tidak akan terkejut jika pendanaan organisasinya untuk Indonesia, negara dengan mayoritas Muslim terbesar di dunia, didorong oleh "satu atau dua miliar dolar lebih."
Para pemimpin Amerika dan Israel mengatakan mereka mengharapkan lebih banyak negara untuk bergabung dalam gelombang perjanjian normalisasi dengan Israel yang diumumkan dalam beberapa bulan terakhir.
Sebelumnya Uni Emirat Arab, Bahrain, Sudan dan Maroko sudah bergabung dalam perjanjian normalisasi tersebut.
AS juga berharap Oman dan Arab Saudi akan bergabung, meskipun Boehler mengatakan pendanaan DFC untuk kedua negara tersebut akan dibatasi karena organisasi tersebut tidak diizinkan untuk berinvestasi secara langsung di negara-negara berpenghasilan tinggi.
Melawan China
Boehler berada di Israel sebagai bagian dari delegasi bersama menantu Trump dan penasihat senior Jared Kushner.
Baca Juga: Presiden Jokowi: 'Tidak Ada Normalisasi dengan Israel Sampai Palestina Jadi Negara Sendiri!'