Di Timor Timur kelompok-kelompok politik diorganisir dan diberi kebebasan.
Pada bulan Januari 1974, Uni Demokratik Timor (UDT) berkoalisi dengan Front Revolusioner untuk Timor Merdeka (Fretilin).
Kedua belah pihak setuju dengan Portugis untuk bergerak menuju kemerdekaan selama periode tiga tahun.
Namun, militer Indonesia menyuap dan membujuk beberapa pemimpin UDT untuk mengadakan kudeta pada Agustus 1975.
Meski begitu, pada bulan September Fretilin menguasai hampir seluruh Timor Timur.
Para pemimpinnya terus mengakui kedaulatan Portugis dan berulang kali meminta Gubernur untuk kembali dan mengawasi transisi menuju kemerdekaan.
Lisbon menolak dan pemerintahan Fretilin menjadi pemerintahan de facto.
Pada 28 November, para pemimpin Fretilin pun mendeklarasikan kemerdekaan, mendirikan Republik Demokratik Timor Leste.
Namun, 7 Desember 1975 angkatan bersenjata Indonesia datang menginvasi.
Baca Juga: Sederet Militer Paling Kuat di Asia, Indonesia dan Bekas Penjajahnya Ada dalam Daftar Ini!
(*)
Ingin mendapatkan informasi lebih lengkap tentang panduan gaya hidup sehat dan kualitas hidup yang lebih baik? Langsung saja berlangganan Majalah Intisari. Tinggal klik di https://www.gridstore.id/brand/detail/27/intisari