Find Us On Social Media :

Perang Manchuria, Saat Jepang Sudah Alami Kekalahan Digempur Bom Atom Sekutu, Masih Saja Hadapi Serangan Uni Soviet Sampai Kaisar Hirohito Meminta Menyerah Saja

By Maymunah Nasution, Minggu, 20 Desember 2020 | 19:35 WIB

Pertempuran Manchuria, serangan Uni Soviet yang dikirim Stalin untuk hancurkan Jepang

Namun Soviet lakukan hal tidak terduga dengan menyerang kependudukan mereka di Manchuria, sebuah serangan kuat yang menewaskan 650 dari 850 tentara Jepang hanya dalam 2 hari saja.

Kaisar Hirohito begitu syok dan mulai memohon kepada Dewan Perang untuk mempertimbangkan menyerah saja.

Lantas, apa tujuan Soviet menyerang Jepang begitu tiba-tiba?

Hal ini berkaitan kembali dengan paham yang dibawa ketiga diktator pemulai Perang Dunia II ini.

Baca Juga: Inilah 10 Fakta Tentang Joseph Stalin, Diktator Soviet, yang Banyak Dibungkus oleh Mitos dan Legenda, dari Julukan ‘Manusia Baja’ Hingga Raja Komunisme

Stalin, Hitler dan Naruhito, ketiga diktator yang ingin menguasai dunia kala itu dan berkontes dalam kependudukan mereka.

Dalam artikel ilmiah karangan Tsuyoshi Hasegawa berjudul Soviet Policy Toward Japan During World War II yang diterbitkan di Jurnal Monde Russe, Uni Soviet menghadapi ancaman dari dua arah di Perang Dunia II, yaitu dari Nazi Jerman dan dari Jepang.

Untuk melawan ancaman dari Jepang, Soviet menggenjot upaya diplomasi dan operasi militer.

Sebelum menyerang pasukan Jepang di Manchuria, pemerintah Soviet sengaja mengadopsi kebijakan peredaan, tidak berhasil menawarkan untuk menyimpulkan pakta non-agresi dengan Jepang dan bahkan menjual Kereta Api Timur China (CER) pada Jepang tahun 1935.

Baca Juga: Mengenal Racun Novichok, Dibuat di Era Soviet dan Masih Jadi Agen Pembunuh Terkuat Bagi Mata-mata Rusia Sampai Sekarang, Berikut Deretan Kasus yang Libatkan Racun Mematikan Ini