Namun Soviet lakukan hal tidak terduga dengan menyerang kependudukan mereka di Manchuria, sebuah serangan kuat yang menewaskan 650 dari 850 tentara Jepang hanya dalam 2 hari saja.
Kaisar Hirohito begitu syok dan mulai memohon kepada Dewan Perang untuk mempertimbangkan menyerah saja.
Lantas, apa tujuan Soviet menyerang Jepang begitu tiba-tiba?
Hal ini berkaitan kembali dengan paham yang dibawa ketiga diktator pemulai Perang Dunia II ini.
Stalin, Hitler dan Naruhito, ketiga diktator yang ingin menguasai dunia kala itu dan berkontes dalam kependudukan mereka.
Dalam artikel ilmiah karangan Tsuyoshi Hasegawa berjudul Soviet Policy Toward Japan During World War II yang diterbitkan di Jurnal Monde Russe, Uni Soviet menghadapi ancaman dari dua arah di Perang Dunia II, yaitu dari Nazi Jerman dan dari Jepang.
Untuk melawan ancaman dari Jepang, Soviet menggenjot upaya diplomasi dan operasi militer.
Sebelum menyerang pasukan Jepang di Manchuria, pemerintah Soviet sengaja mengadopsi kebijakan peredaan, tidak berhasil menawarkan untuk menyimpulkan pakta non-agresi dengan Jepang dan bahkan menjual Kereta Api Timur China (CER) pada Jepang tahun 1935.