Find Us On Social Media :

Kisah Wanita Kulit Hitam yang Miliki Peran Penting di Perang Dunia, Namun ‘Dihapus’ dari Sejarah, Sayangnya Mereka Harus Melakukan Ini Karena Putus Asa

By K. Tatik Wardayati, Kamis, 17 Desember 2020 | 14:00 WIB

Perawat kulit hitam saat Perang Dunia I.

Vera Manley yang lahir di Jamaika memenangkan beasiswa Persemakmuran dan belajar musik di London sebelum dia menjadi guru musik di Inggris.

Pada kunjungan yang diperpanjang ke Rusia pada tahun 1916-17 untuk belajar musik, dia menyaksikan secara langsung Revolusi Rusia.

Dalam sepucuk surat kepada keluarganya, Vera memberikan keterangan saksi mata yang rinci tentang peristiwa mengerikan itu.

Kathleen Easmon, lahir di Sierra Leone, dibawa ke London sebagai seorang anak kecil oleh ibunya yang seorang janda yang ingin dia mengenyam pendidikan bahasa Inggris.

Kathleen menghadiri Sekolah Menengah Notting Hill untuk anak perempuan sebelum belajar desain mode di South Kensington College dari 1910-14.

Dia kemudian menjadi rekan dari Royal College of Art. Dia tetap di London selama perang sebelum kembali ke Sierra Leone pada tahun 1917.

Pada tahun 1914, tepat sebelum pecahnya Perang Besar, guru dari Trinidad, Audrey Jeffers, tiba di Inggris untuk belajar ilmu sosial di London.

Selama perang, Audrey terlibat dan bertugas di antara pasukan Afrika Barat.

Dia memanfaatkan keterampilan organisasinya dengan baik dengan membentuk dana tentara Afrika Barat, mengumpulkan kontribusi keuangan dari sesama orang India Barat di London.

Baca Juga: Demokrat Kembali Ciptakan Sejarah, Joe Biden Pilih Wanita Kulit Hitam untuk Jadi Calon Wakil Presiden Mendampinginya dalam Pemilu AS Mendatang