Find Us On Social Media :

Bagaimana Zionisme Bisa Membuat 35.000 Orang Yahudi Imigrasi Besar-besaran ke Israel, dan 40.000 Orang Lagi pada Gelombang Berikutnya

By Muflika Nur Fuaddah, Rabu, 16 Desember 2020 | 13:29 WIB

Zionisme

Setelah Dreyfus Affair, Herzl menulis Der Judenstaat (Negara Yahudi), sebuah pamflet yang menyerukan pengakuan politik atas tanah air Yahudi di daerah yang kemudian dikenal sebagai Palestina.

Pada tahun 1897, Herzl menyelenggarakan Kongres Zionis Pertama, yang bertemu di Basel, Swiss.

Ia juga membentuk dan menjadi presiden pertama Organisasi Zionis Dunia.

Meskipun Herzl meninggal pada tahun 1904 — tahun sebelum Israel secara resmi dinyatakan sebagai negara — dia sering dianggap sebagai bapak Zionisme modern.

Baca Juga: Rayakan Akhir Tahun dengan Merasakan Dinginnya Hotel Es di Swedia, Tersedia Ruang Upacara ‘Hutan Beku’ untuk Pernikahan, Bahkan Ruang Sauna!

Deklarasi Balfour

Pada tahun 1917, Menteri Luar Negeri Inggris Arthur James Balfour menulis surat kepada Baron Rothschild, seorang pemimpin kaya dan terkemuka di komunitas Yahudi Inggris.

Dalam korespondensi singkatnya, Balfour mengungkapkan dukungan pemerintah Inggris untuk pendirian rumah Yahudi di Palestina.

Surat ini diterbitkan di pers satu minggu kemudian dan akhirnya dikenal sebagai " Deklarasi Balfour ".

Baca Juga: Temukan Kuburan Masal Berisi 72 Mayat di Istana Pemerintah, Polisi Timor Leste Dibuat Kaget Tahu Identitas Mayatnya Bukan Orang Timor Leste, Tetapi dari Negara Ini