Find Us On Social Media :

Bagaimana Zionisme Bisa Membuat 35.000 Orang Yahudi Imigrasi Besar-besaran ke Israel, dan 40.000 Orang Lagi pada Gelombang Berikutnya

By Muflika Nur Fuaddah, Rabu, 16 Desember 2020 | 13:29 WIB

Zionisme

Sekitar waktu itu, orang Yahudi di seluruh dunia menghadapi anti-Semitisme yang semakin meningkat.

Beberapa sejarawan percaya bahwa suasana yang semakin tegang antara orang Yahudi dan Eropa mungkin telah memicu gerakan Zionisme.

Dalam satu insiden tahun 1894, seorang perwira Yahudi di tentara Prancis bernama Alfred Dreyfus dituduh secara tidak benar dan dihukum karena pengkhianatan.

Peristiwa yang kemudian dikenal sebagai "Dreyfus Affair" ini memicu kemarahan di antara orang-orang Yahudi dan banyak lainnya.

Baca Juga: Dijuluki PSK Dengan Bayaran Termahal di Amerika, Wanita Ini Mencak-Mencak Pada Negara Gara-Gara Kebijakan Ini Pendapatannya Menurun, Terkuak Segini Pendapatannya

Orang-orang Yahudi yang teraniaya yang berjuang untuk menyelamatkan identitas mereka mulai mempromosikan gagasan untuk kembali ke tanah air mereka dan memulihkan budaya Yahudi di sana.

Theodor Herzl

Zionisme modern secara resmi didirikan sebagai organisasi politik oleh Theodor Herzl pada tahun 1897.

Seorang jurnalis Yahudi dan aktivis politik dari Austria, Herzl percaya bahwa penduduk Yahudi tidak dapat bertahan hidup jika tidak memiliki bangsa sendiri.

Baca Juga: Punya Militer Paling Lemah di Dunia Tapi Negara Ini Jadi Garis Terdepan Militer India, Pantas Saja India Rela Gelontorkan Dana Besar, Jika Tidak Bahaya Ini Bisa Mendekat!