Bukan Mustahil China Saingi AS Meski Kini Perbandingan Kekuatan Militernya Tempatkan Negeri Tirai Bambu Jauh di Belakang Amerika, Ahli Ungkap Kuncinya

Khaerunisa

Penulis

Intisari-Online.com - Perbandingan kekuatan militer China dan AS masih menempatkan militer Negeri Tirai Bambu di bawah peringkat AS.

Namun, para petinggi militer AS telah mengakui peningkatan kemampuan militer China, bahkan disebut ingin mendominasi AS.

Seperti yang diungkapkan Stanley McChrystal, pensiunan jenderal dan penasihat Joe Biden, memperingatkan bahwa "Kita bisa bangun suatu pagi dalam waktu dekat untuk mengetahui China telah 'menghujani' Taiwan dengan roket."

Dia mengatakan kepada Axios bahwa "kapasitas militer China telah meningkat jauh lebih cepat daripada yang dihargai orang," dan AS kehabisan waktu untuk mencegah skenario seperti merebut Taiwan.

Baca Juga: Ini Perbandingan Kekuatan Militer China dan India, Dua Kekuatan Militer Top yang Dikhawatirkan Bakal Makin Sering Berkonfrontasi, Pakar Ungkap Masalah Perbatasan Macet Gara-gara Hal Ini

Sementara jenderal tertinggi Pentagon mengatakan senjata robotik akan menjadi umum di seluruh dunia dalam 10 atau 15 tahun, dan China dengan cepat telah mengembangkan kemampuan semacam itu.

"Mereka tidak hanya ingin mencocokkan kami tetapi melebihi kami, mendominasi kami, dapat mengalahkan kami dalam konflik bersenjatapada pertengahan abad," kata Ketua Umum Gabungan Mark Milley dalam simposium online di Institut Angkatan Laut AS.

Yan Xuetong, dekan Institut Hubungan Internasional di Universitas Tsinghua yang berbasis di Beijing dalam wawancaranya dengan Nikkei Asia, salah satunya menyebutkan bahwa hasil dari persaingan Tiongkok-Amerika akan bergantung pada kemajuan teknologinya yang lebih cepat.

Selama ini, kesenjangan antara dua kekuatan militer ini disebutnya terletak pada teknologi.

Baca Juga: Bukan Sembarangan, Ternyata 5 Hal Inilah yang 'Mendorong' Kebangkitan Tiongkok di Muka Bumi, Lari Jauh dari Masa Kepemimpinan Hu Jianto?

Pemerintahan Trump mengakui bahwa kesenjangan teknologi dengan China menyusut dan telah meningkatkan penindasan terhadap 5G China dan teknologi digital lainnya.

"Memang, ini telah menyebabkan kesulitan tertentu bagi China untuk membuat kemajuan," kata Xuetong.

"Tapi, pada saat yang sama, menambah tekanan pada China tidak mempercepat perkembangan teknis Amerika," imbuhnya.

Namun, Xuetong sendiri percaya bahwa tidak ada bahaya perang antara kedua belah pihak.

Baca Juga: Lakukan Penerbangan Mencurigakan, Pesawat Ini Rela Terbang dari Eropa Menuju Timor Leste, Awalnya Diangap Normal Tak Disangka Inilah Fakta Mengejutkan di Baliknya

Perang yang dimaksud mengacu pada penggunaan sarana militer oleh kedua belah pihak untuk melakukan pembunuhan besar-besaran, yang berbeda dengan konflik militer.

"Kehadiran senjata nuklir dapat mencegah pecahnya perang antara China dan AS

"Tapi itu tidak mencegah konflik militer," katanya.

Menurutnya, persaingan China dan AS terutama terjadi di dunia cyber, dan serangan cyber bukanlah perang dalam pengertian tradisional, apalagi "jebakan Thucydides".

Baca Juga: China Luncurkan Mesin Penembak Baru Istimewa yang Akan Dianggap 'Ancaman Serius' oleh Amerika, Bagaimana Kemampuan Manuver dan Kecocokannya dengan Segala Medan Tempur?

"Di era digital, persaingan antara China dan AS berbeda dengan pertempuran kekuatan besar yang terjadi selama Perang Dunia I dan Perang Dunia II, dan berbeda dengan Perang Dingin,"

"Yang dilakukan China dan AS bukanlah persaingan geopolitik, tetapi persaingan strategis digital," katanya.

Sementara itu, pakar Amerika Bonnie Glaser mengatakan dia pikir akan sangat sulit bagi AS dan China untuk hidup berdampingan secara damai di Indo-Pasifik, dikutip Nikkei Asia.

Untuk peringkat kekuatan militernya, Amerika Serikat kini masih memimpin dengan menempati peringkat pertama dalam hal kekuatan militernya.

Baca Juga: Ada Indonesia! Inilah Militer Paling Kuat di Asia, Dipenuhi Negara-negara Pemilik Kekuatan Laut Teratas!

Sementara itu, China berada di peringkat ke-3, di bawah AS dan juga Rusia.

Soal anggaran pertahanan, militer AS juga masih yang terkaya dengan anggaran sebesar $ 750 miliar.

Sementara China tepat berada di bawah peringkat AS dengan anggaran sebesar $ 237 miliar.

Untuk jumlah personel militer, China lebih unggul dengan tentara aktif sebanyak 2.183.000, sedangkan AS dengan personel militer aktif 1.400.000.

Baca Juga: Salah Kaprah, Disebut Lebih Baik dari Donald Trump,Nyatanya Joe Biden Tetap Tak Bisa Jinakkan Iran, MalahIran Siap-siap Balas Dendam ke Negeri Paman Sam

Di sektor darat, dua negara yang tengah berkonflik sengit ini berbagi keunggulan.

Amerika Serikat memimpin untuk kepemilikan tank dan kendaraan lapis bajanya. Tank berjumlah 6.289 unit, sedangkan kendaraan lapis baja 39.253.

Senjata lainnya China lebih unggul, dengan 3.800 artileri self-propelled, 3.600 artileri lapangan, dan 2.650 proyektor roket.

Sementara di sektor udara, AS jauh meninggalkan China dengan total persenjataan sebanyak 13.264 unit. Sedangkan di sektor laut, China yang lebih unggul dengan total aset 777.

Baca Juga: Curangnya Minta Ampun, Sudah Dapat Vaksin dari China, Anak Buah Kim Jong-UnKetahuan Ingin Curi Data Vaksin Covid-19,Aksinya Ketahuan Lewat Bukti Ini

(*)

Ingin mendapatkan informasi lebih lengkap tentang panduan gaya hidup sehat dan kualitas hidup yang lebih baik? Langsung saja berlangganan Majalah Intisari. Tinggal klik dihttps://www.gridstore.id/brand/detail/27/intisari

Artikel Terkait