Penulis
Intisari-online.com - Di dunia penerbangan di anggap sebagai sesuatu yang lumrah saja, termasuk penerbangan pesawat setiap hari dari antar kota dan antar negara.
Namun, menurut sebuat catatan Flightradar24, ada sebuah catatan misterius yang melakukan penerbangan dengan rute cukup mengejutkan.
Sebuah maskapai asal Eropa yang tak bergitu terkenal, melakukan penerbangan jauh melebihi rute regulernya.
Bahkan dianggap menjelajadi peta untuk mencapai tempat tujuannya.
Pria bernamaAlex Robertson Textor, editor Fields & Station, mengatakan tentang penerbangan misterius itu.
Melibatkan, pesawat bernama EuroAtlantic Airways, sebuah maskapai yang berasal dari Portugal.
Dengan pesawat yang digunakan adalah 767-300 (CS-TKR), di mana pesawat itu melakukan penerbangan menuji Dili, Timor Leste.
Penerbangan itu tidak dijelaskan tujuannya, mereka beroperasi melalui Dubai (DWC), yang menempuh jarak hingga 9.000 mil, atau (15.000 kilometer).
Pertanyaanya adalah mengapa pesawat itu sampai rela terbang jauh melebihi kapasitasnya, dan bahka belum pernah terjadi sebelumnya.
Awalnya Pesawat itu pernah terdeteksi singgah di Kuala Lumpur, Malaysia, antara Dubai dan Dili.
Hal itu terjadi pada bulan September lalu, dan penerbangan itu mendapat sedikit pemberitaan.
Pesawat itu membawa 195 penumpang menurut artikel tersebut.
Sedangkan EuroAtlantic mengatakan 767 ini memiliki 262 kursi, dengan kapasitas itu jelas itu bukanlah penerbangan yang buruk.
Awalnya penerbangan ini diindikasikan sebagai penerbangan biasa di mana maskapai itu, mungkin hanya melakukan sebagai pemberhentian teknologi.
Atau untuk sekedar mengisi bahan bakar. Tetapi dengan jarak yang cukup jauh ini terlihat tidak masuk akal, bahkan untuk penerbangan reguler sekalipun.
Hingga akhirnya, setelah melakukan penelusuran, Flightradar24 berhasil menemukan fakta di baliknya.
Sebagian besar penumpang di dalamnya adalah orang yang memiliki kewajiban belajar, atau bekerja antara Timor Leste dan Portugal.
Sejumlah kecil siswa Timor Leste kembali dari Portugal, dan sejumlah guru Portugal yang bekerja di Timor Leste juga kembali ke negara asalnya.
Sementara pelancong, dan wisatawan diperkirakan hanya sebagian kecil dan di hampir belum ada.
Penerbangan ini dianggap tidak masuk akal, tetapi yang mengejutkan ternyata ada alasan di baliknya.
Penerbangan ini dipastikan tidak akan pernah terjadi, jika tidak ada hubungan erat antara Portugal dan Timor Leste.
Pasalnya diketahui, Timor Leste adalah bekas wilayah jajahan Portugis, di mana sebagian besar rakyatnya hidup dengan budaya Portugis.
Sementara itu, dalam artikel tersebut EuroAtlantik mengajukan izin untuk penerbangan di Dili setiap bulan.
Hal ini belum berjalan dengan baik, karena masih dalam tahap peninjauan.
Jika Anda memantau situs webnya, hanya ada dua penerbangan yang dijalankan setiap minggunya.