Intisari-Online.com - Prancis telah mendapat lampu hijau untuk menciptakan 'tentara bionik' atau dijuluki pula 'tentara super', perbandingan kekuatan militer Prancis dan Turki bakal makin jauh?
Saat ini, militer Prancis dinilai lebih unggul dibanding militer Turkey.
Menurut Global Firepower 2020, Prancis menempati peringkat ke-7 dari 138 kekuatan militer negara-negara di dunia, sementara musuhnya itu di peringkat ke-11.
Meski unggul total kekuatan militer, namun jumlah tentara Prancis lebih sedikit daripada Turki, yaitu 451.635 personel dibanding 735.000 personel.
Dari segi keuangan, Prancis lebih unggul dengan dukungan anggara pertahanan tahun 2020 sebesar $ 41,5 miliar, sedangkan anggaran pertahanan Turki hanya setengah milik saingannya yaitu $ 19 miliar.
Begitu pula di masing-masing sektor, Prancis memimpin.
Di sektor udara, Prancis memiliki total pesawat 1.229 unit, sedangkan Turki sebanyak 1.055,
Selanjutnya di sektor laut, total aset milik Prancis sebanyak 180, dibanding Turki yang sebanyak 149 unit.
Beralih ke sektor darat, gilira Turki menunjukkan keunggulannya untuk kepemilikan berbagai peralatan tem[ur.
Di antaranya yaitu 2.622 tank tempur, 8.777 kendaraan lapis baja, 1.278 artileri self-propelled, 1.260 artileri derek, dan 438 proyektor roket.
Dibanding Prancis yang hanya memiliki 528 tank tempur, 6.028 kendaraan lapis baja, 109 artileri self-propelled, 12 artileri derek, dan 13 proyektor roket.
Selain jumlah tentara, hanya di sektor darat jumlah peralatan tempurnya lebih sedikit dari Turki, tapi Prancis kini dikabarkan mendapat lampu hijau untuk menciptakan 'tentara super' yang tentu dapat semakin memperkuat militernya.
Melansir The Sun (9/12/2020), Komite etik kementerian angkatan bersenjata menyetujui proposal dalam laporan baru yang diluncurkan pada hari Selasa, yang mengatakan dalam sebuah laporan bahwa Prancis perlu mengikuti negara-negara yang sudah bekerja untuk menghasilkan tentara super.
Proposal tersebut bertujuan untuk meningkatkan "kapasitas fisik, kognitif, perseptif, dan psikologis," dan memungkinkan pelacakan lokasi atau konektivitas dengan sistem senjata dan tentara lainnya.
Komite telah menguraikan beberapa penelitiannya, yang mencakup obat-obatan untuk membuat pasukan tetap terjaga dalam jangka waktu yang lama dan memerangi stres, dan bahkan operasi untuk meningkatkan pendengaran.
Komite tersebut mengatakan bahwa Prancis perlu mempertahankan "keunggulan operasional angkatan bersenjatanya dalam konteks strategis yang menantang", lapor CNN.
"Setiap langkah untuk menciptakan tentara 'bionik' harus dilakukan dengan menghormati hukum humaniter," imbuh laporan dari komite ahli etika yang beranggotakan 18 orang.
Modifikasi yang akan mempengaruhi kemampuan seorang prajurit untuk mengatur penggunaan kekuatan, mempengaruhi rasa kemanusiaan mereka atau menghentikan mereka kembali ke kehidupan sipil dilarang.
Laporan tersebut memberikan contoh hipotetis tentang seorang tentara yang lengannya digantikan oleh prostetik yang berfungsi ganda sebagai senjata, yang tidak akan diizinkan karena mereka tidak dapat meninggalkan angkatan bersenjata.
Menteri angkatan bersenjata Prancis Florence Parly mengatakan pembesaran "invasif" seperti implan saat ini bukan bagian dari rencana militer.
"Tapi mungkin perlu beberapa waktu sebelum tentara Prancis menjadi mirip Cyborg Justice League, dengan kekuatan manusia super dan tubuh yang ditingkatkan secara mekanis.
"Ini adalah opini yang tidak ditetapkan pada batu dan akan secara teratur dinilai kembali dalam terang perkembangan masa depan," katanya.
Laporan Prancis itu mengikuti pernyataan yang dibuat oleh John Ratcliffe, Direktur Intelijen Nasional AS, di Wall Street Journal , tentang ancaman China terhadap AS dan demokrasi dunia.
Ratcliffe mengklaim bahwa intelijen AS "menunjukkan bahwa China bahkan telah melakukan pengujian manusia terhadap anggota Tentara Pembebasan Rakyat dengan harapan mengembangkan tentara dengan kemampuan yang ditingkatkan secara biologis".
"Tidak ada batasan etika untuk mengejar kekuasaan di Beijing," tambahnya.
Negara-negara di dunia tampaknya sedang menuju penciptaan kekuatan militer yang sebelumnya tak terbayangkan, apakah kini Anda bisa membayangkannya?
AS juga telah menginvestasikan jutaan dalam mengembangkan implan canggih yang akan memungkinkan otak manusia untuk berkomunikasi secara langsung dengan komputer, dengan para ahli menyarankan itu bisa meningkatkan kinerja militer.
Tahun lalu, Pentagon merilis dokumen rahasia sebelumnya yang mengungkapkan tentara cyborg bisa menjadi kenyataan pada tahun 2050
Jika Prancis benar menjalankan rencananya, tentu bukan tak mungkin kekuatan militernya bakal makin meningkat, juga mengungguli musuhnya bukan?
(*)
Ingin mendapatkan informasi lebih lengkap tentang panduan gaya hidup sehat dan kualitas hidup yang lebih baik? Langsung saja berlangganan Majalah Intisari. Tinggal klik dihttps://www.gridstore.id/brand/detail/27/intisari