Find Us On Social Media :

Sempat Damai, Nagorno-Karabakh Kembali Ricuh, Gencatan Senjata Gagal Total Setelah Kericuhan Baru di Wilayah Ini, Siapa Pemicunya?

By Maymunah Nasution, Minggu, 13 Desember 2020 | 09:06 WIB

Pasukan perdamaian Rusia yang dikirimkan ke Nagorno-Karabakh mengawasi gencatan senjata Azerbaijan dan Armenia. sudah berjalan hampir sebulan, gencatan senjata Nagorno-Karabakh dilanggar oleh salah satu negara yang terlibat ini

"Pasukan Azerbaijan sepertinya keluarkan serangan udara dan darat yang menyerang struktur sipil di kota terbesar Nagorno-Karabakh yang seharusnya diinvestigasi," ujar Lama Fakih, direktur krisis dan konflik di Human Rights Watch.

"Meskipun ketegangan telah berakhir, populasi sipil terus-menerus menderita dari kerusakan infrastruktur yang dihancurkan lewat serangan-serangan itu."

Laporan penjaga perdamaian

Penjaga perdamaian Rusia mengirimkan salah satu pasukannya untuk mengawasi perjanjian damai, dan dilaporkan jika ada pelanggaran gencatan senjata di wilayah Gadrut, Jumat lalu.

Baca Juga: Bukan Azerbaijan Apalagi Armenia, Sejatinya Inilah 2 Pemenang dan 2 Pecundang yang Muncul Setelah Konflik Nagorno-Karabakh Resmi Berakhir

Kementerian Pertahanan Rusia mengisukan masalah tersebut pada Sabtu, tapi mereka tidak menyalahkan siapapun.

Beberapa jam kemudian di hari yang sama, kementerian pertahanan Armenia juga menuntut pasukan Azerbaijan mengenai serangan di selatan Nagorno-Karabakh di hari Sabtu,

Presiden Azerbaijan, Ilham Aliyev beraksi Sabtu kemarin dengan menyalahkan Armenia atas ketegangan baru dan mengancam akan "menghancurkan kepala Armenia dengan kepalan tangan besi."

Selanjutnya dikatakan oleh Aliyev dalam pertemuan dengan grup OSCE, grup gabungan negara yang berusaha menengahi konflik Azerbaijan dan Armenia: "Armenia seharusnya tidak mencoba memulai ini semua lagi," kepada AS dan Perancis, anggota grup OSCE.

Baca Juga: Campur Tangannya Malah Dianggap Tidak Menguntungkan Armenia Sama Sekali, Presiden Rusia Vladimir Putin Menampik Tuduhan 'Tidak Menyukai' Perdana Menteri Armenia, 'Kami Baik-baik Saja'