Find Us On Social Media :

Mimpi Timor Leste Bebas Dari Kemiskinan Tahun 2030 Dipastikan Kandas Gara-Gara Covid-19, Meski Negara Itu Sudah Berhasil Atasi Virus Corona Sekalipun, Ini Penyebabnya

By Afif Khoirul M, Sabtu, 12 Desember 2020 | 14:21 WIB

Timor Leste justru memandang negara ini sebagai pemberi peradaban, bukan penjajah.

Namun, bukan berarti Timor Leste akan dengan mudah memenuhi harapannya pada tahun 2030 mendatang.

Pandemi telah mengganggu jaringan produksi dan perdagangan internasional.

Timor Leste telah terlindung dari pengaruh-pengaruh ini karena tidak diintegrasikan ke dalam ekonomi global.

Pertanian subsisten mendominasi mata pencaharian dan kurang dari 30 persen dari semua pekerjaan berbasis upah.

Industri modern terdiri dari sektor publik dan proyek infrastruktur yang dibiayai publik.

Tidak ada perusahaan manufaktur atau multinasional besar di pulau itu.

Pariwisata masih menunggu untuk dikembangkan dan ekspor nonmigas terdiri dari kopi dalam jumlah sedang.

Kurangnya sektor modern ini merupakan masalah utama paling tidak karena angkatan kerja Timor Leste yang meningkat berarti ada permintaan yang mendesak untuk pekerjaan.

Dampak ekonomi utama Covid-19 akan datang dari bagaimana krisis memengaruhi harga minyak dan pasar saham.

Timor Leste sangat bergantung pada minyak dan gas alam, yang menyumbang 90 persen pendapatan pemerintah yang menakjubkan.

Pendapatan ini diinvestasikan melalui Dana Perminyakan di pasar saham asing dan pengembaliannya digunakan untuk pengeluaran publik, yang mencapai sekitar 70 persen dari PDB salah satu tingkat tertinggi di dunia.

Baca Juga: Jet Tempur Sukhoi Su-47: Pendahulu Jet Tempur Unggulan Rusia dengan Sayap Unik yang Malah Tidak Pernah Terbang, Diproduksi Saja Tidak, Amit-amit