Find Us On Social Media :

Meski Jadi Musuh Sejuta Umat, Nyatanya Donald Trump Sukses Buat 2 Negara Timur Tengah Ini Berdamai, Kesepakatan Ini yang Jadi Penyebab, Tak Pernah Dibayangkan Presiden AS Lainnya

By Mentari DP, Sabtu, 5 Desember 2020 | 14:10 WIB

Presiden Amerika Serikat Donald Trump.

Intisari-Online.com - Seperti yang kita tahu, Donald Trump kalah dalam Pemilihan Presiden Amerika Serikat (Pilpres AS) tahun 2020.

Trump kalah dari lawannya Joe Biden.

Di mana Biden baru akan menjabat sebagai Presiden AS pada tahun 2021.

Artinya sampai tahun 2020 berakhir, Trump masih akan menjadi orang nomor 1 di AS.

Baca Juga: Sesumbar Miliki Angkatan Laut Terkuat di Bumi, Ternyata Kapal Induk Rusia Terbakar hingga Rusak di Bagian Penting Ini, Terlanjur Malu Padahal Ketinggalan Jauh dari Amerika

Dan itu ternyata berdampak baik bagi negara Timur Tengah.

Di mana Qatar dan Arab Saudi hampir mencapai kesepakatan awal untuk mengakhiri perselisihan yang telah berlangsung lebih dari tiga tahun.

Sumber Al Jazeera mengatakan, kesepakatan awal itu datang setelah Jared Kushner, penasihat Presiden AS Donald Trump tiba di kawasan Teluk sebagai bagian dari upaya terakhir untuk menyelesaikan krisis Teluk.

Tentu saja itu sebelum pemerintahan Trump meninggalkan Gedung Putih pada Januari 2021 mendatang.

Baca Juga: Meski Punya Senjata Mengerikan Sampai Buat Seluruh Dunia Ketar-ketir, Ternyata Militer Amerika Butuh Proyek Rahasia Ini Untuk Bisa Kalah dari China, Apa Itu?

 

Tur Kushner ke negara Teluk, termasuk bertemu dengan Putra Mahkota Saudi Mohammed bin Salman di Riyadh awal pekan ini.

Kushner juga bertemu dengan Emir Qatar, Sheikh Tamim bin Hamad Al Thani, di Doha pada Rabu pekan ini.

Sebelumnya, Wall Street Journal mengutip pejabat AS melaporkan, fokus utama dari pembicaraan tersebut adalah untuk menyelesaikan perselisihan mengenai perizinan pesawat Qatar terbang melalui wilayah udara Arab Saudi dan Uni Emirat Arab (UEA).

Sementara, Bloomberg melaporkan, perjanjian yang akan datang tidak akan melibatkan UEA, Bahrain, dan Mesir, yang bersama-sama dengan Arab Saudi membentuk kuartet memblokir Qatar.

Pada Juni 2017, kuartet tersebut memutuskan hubungan diplomatik dan perdagangan dengan Qatar dan memberlakukan embargo darat, laut, dan udara di negara Teluk tersebut.

Empat negara itu menuduh Qatar mendukung terorisme dan memiliki hubungan yang terlalu dekat dengan Iran.

Qatar telah berulang kali menolak tuduhan itu sebagai tidak berdasar sambil menyoroti kesiapannya untuk berdialog.

Baca Juga: Baru Uji Coba Belajar di Sekolah, 179 Siswa Langsung Positif Covid-19, Terbongkar Ada 8 Orang yang Batuk dan Tidak Bisa Mencium

Sebagai harga untuk mencabut blokade, keempat negara tersebut menetapkan ultimatum 13 poin untuk Qatar, termasuk menutup jaringan media Al Jazeera.

Belakangan, empat netara telah melonggarkan tuntutan mereka.

Dan Arab Saudi telah menunjukkan lebih banyak kesediaan untuk menemukan kesamaan guna menyelesaikan krisis.

“Berita tentang kesepakatan yang diharapkan ini merupakan langkah besar ke arah yang benar yang setidaknya membuka jalan bagi upaya penyelesaian konflik yang akan memakan waktu bertahun-tahun,” kata Andreas Krieg, asisten profesor di King's College London kepada Al Jazeera.

(Khomarul Hidayat)

(Artikel ini sudah tayang di kontan.co.id dengan judul "Qatar dan Arab Saudi hampir capai kesepakatan untuk akhiri konflik")

 

Baca Juga: Sama-sama Pasukan Elite yang Dapat Latihan Militer Keras, Ternyata Pengawal Khusus Kim Jong-Un dan Paspampres Punya Banyak Kemiripan, 'Jika Bertemu, Mereka Sudah Paham'