"Tapi melebihi kita, mendominasi kita, dapat mengalahkan kita dalam konflik bersenjata," tambah Milley yang menyoroti pesatnya perkembangan militer China.
Pandangan Milley ini seolah bertolak belakang dengan misi presiden AS terpilih, Joe Biden, yang mengatakan AS harus mengurangi jejak militernya di luar negeri.
Ini karena pangkalan permanen di tempat-tempat seperti Korea Selatan dan Bahrain membuat pasukan AS, keluarga dan staf mereka rentan.
Meskipun demikian, kabar beredar bahwa Jenderal Milley akan tetap menduduki jabatannya sebagai Kepala Staf Gabungan di era Biden nanti.
(Prihastomo Wahyu Widodo)
(Artikel ini sudah tayang di kontan.co.id dengan judul "Jenderal AS: Kita butuh revolusi teknologi untuk bisa kalahkan China")