Tidak hanya itu, Milley juga mengatakan bahwa pasukan yang berjumlah lebih kecil serta mampu dipersenjatai rudal jarak jauh perlu ditempatkan di lebih luas di seluruh Asia.
"Kita berada di tengah perubahan mendasar dalam karakter perang," ungkap Jenderal Milley, seperti dikutip dari South China Morning Post.
Terkait dengan perubahan mendasar tersebut, Milley mengutip penyebaran amunisi berpemandu presisi, drone, peralatan robotik lainnya, serta komunikasi satelit canggih.
Milley juga megatakan bahwa pihak yang menguasai beberapa aspek teknologi tersebut akan menjadi penentu dalam perang.
"Jika Anda menambahkan kecerdasan buatan dan Anda melakukan kerja sama manusia-mesin, tambahkan itu ke perangkat robotika, masukkan amunisi presisi dan kemampuan sensor, kemampuan senjata hipersonik, dan Anda akan memiliki perubahan mendasar," ungkap Milley.
Milley mengatakan senjata robotik akan ada di banyak sektor dalam 10 atau 15 tahun mendatang.
Ia merasa China akan bisa melakukan perubahan tersebut dengan cepat.
"Mereka tidak ingin menyamai kita."