Find Us On Social Media :

Khawatir Kekuatannya Disaingi China, Jenderal AS Buru-buru Tekankan Revolusi Teknologi untuk Bisa Kalahkan China

By Tatik Ariyani, Jumat, 4 Desember 2020 | 14:55 WIB

Pangkalan militer AS

"Jika Anda menambahkan kecerdasan buatan dan Anda melakukan kerja sama manusia-mesin, tambahkan itu ke perangkat robotika, masukkan amunisi presisi dan kemampuan sensor, kemampuan senjata hipersonik, dan Anda akan memiliki perubahan mendasar," ungkap Milley.

Milley mengatakan senjata robotik akan ada di banyak sektor dalam 10 atau 15 tahun mendatang. Ia merasa China akan bisa melakukan perubahan tersebut dengan cepat.

"Mereka tidak ingin menyamai kita, tapi melebihi kita, mendominasi kita, dapat mengalahkan kita dalam konflik bersenjata," tambah Milley yang menyoroti pesatnya perkembangan militer China.

Pandangan Milley ini seolah bertolak belakang dengan misi presiden AS terpilih, Joe Biden, yang mengatakan AS harus mengurangi jejak militernya di luar negeri, karena pangkalan permanen di tempat-tempat seperti Korea Selatan dan Bahrain membuat pasukan AS, keluarga dan staf mereka rentan.

Meskipun demikian, kabar beredar bahwa Jenderal Milley akan tetap menduduki jabatannya sebagai Kepala Staf Gabungan di era Biden nanti.

Artikel ini telah tayang di Kontan.co.id dengan judul "Jenderal AS: Kita butuh revolusi teknologi untuk bisa kalahkan China"

Baca Juga: Waspadalah! Kecanduan Ponsel Sejak Usia 2 Tahun, Balita 4 Tahun Harus Menjalani Operasi Mata