Find Us On Social Media :

Salah Satu Hobinya Adalah 'Mengumpulkan' Perawan, Siapa Sangka Kim Jong-Un Sampai Jor-joran Habiskan 51 Miliar Hanya untuk Urusan Pakaian Dalam Para Wanita Itu!

By Maymunah Nasution, Minggu, 29 November 2020 | 16:50 WIB

Kippumjo

Intisari-online.com - Kim Jong-Un adalah salah satu pemimpin dunia yang sering menarik perhatian banyak pihak.

Sosoknya menarik perhatian banyak pihak.

Hal ini karena ia punya berbagai kebijakan yang kontroversial baik untuk negaranya maupun untuk kegemarannya sendiri.

Salah satunya adalah kegemarannya dengan gadis perawan.

Baca Juga: Pemuda Tampan Ini Tidak Pernah Mengira Liburannya Ke Korea Utara Jadi Liburan Terakhirnya Sebelum Meregang Nyawa, Dibunuh dengan Keji Oleh Rezim Kim Jong-Un Hanya Karena Selebaran Ini

Korea Utara memiliki kelompok resmi dibentuk pemerintah yang terdiri dari gadis perawan.

Kelompok ini dinamakan Kippumjo atau Gippeumjo.

Kippumjo atau Gippeumjo (juga dikenal dengan Pleasure Group, Pleasure Squad, Pleasure Brigade, atau Joy Division) adalah kelompok yang beranggotakan sekitar 2.000 wanita dan anak perempuan yang dipelihara oleh pemimpin Korea Utara untuk tujuan tertentu.

Tujuan tersebut antara lain memberikan kesenangan (sebagian besar bersifat seksual), dan hiburan bagi pejabat Partai Buruh Korea (WPK) yang berpangkat tinggi dan keluarga mereka, serta kadang-kadang menjadi tamu terhormat.

Baca Juga: Resmi, Akhirnya Kim Jong-Un Lakukan Lockdown Kota Pyongyang, Bagaimana Ekonomi Korea Utara Akan Bertahan?

Disebutkan Kippumjo ini termasuk anak-anak sekolah yang masih berusia 13 tahun.

Dilansir dari express.co.uk, anak perempuan yang berusia 13 tahun diambil dari kelas mereka oleh tentara dan diperintahkan untuk tidak berbicara dengan keluarganya atau menghadapi eksekusi, menurut orang yang berhasil kabur.

Bahkan Kim Jong-Un, dilaporkan telah menyia-nyiakan 2,7 juta poundsterling (sekitar Rp 51 miliar) untuk pembelian pakaian dalam wanita.

Pakaian dalam itu sendiri nantinya akan dipakai oleh wanita-wanita perawan yang tergabung dalam Kippumjo.

Baca Juga: Ngakunya Tidak Punya Kasus Covid-19, Korea Utara Malah Sampai Perintahkan Sekolah-sekolah Ditutup, Rupanya Begini Temuan Kasus Covid-19 di Siswa Korea Utara

Pembelian yang tidak masuk akal tersebut mengkonfirmasi bahwa diktator Korea Utara dengan senang hati menikmati kemewahan sementara dua juta warganya berjuang untuk mendapatkan persediaan makanan yang memadai.

Gadis-gadis yang masuk Kippumjo tersebut diduga dipilih secara acak oleh tentara.

Namun kadang-kadang dipilih dari sekolah mereka sendiri dan dipaksa untuk melayani lingkaran militer kecil elit Korea Utara.

Sejarah medis mereka diperiksa secara seksama, dan pemeriksaan rutin dilakukan untuk memastikan keperawanan mereka tetap utuh.

Baca Juga: Hidupnya Bahagia Saat Menjadi Wanita Pertama di Kehidupan Kim Jong-Un, Sayang Cinta Mereka Pupus dan Kehidupan Sang Mantan Jauh Dari Kata Bahagia, Sampai Dieksekusi Mati, Miris

Klaim tersebut telah dilakukan oleh sejumlah pembelot yang berhasil kabur dari Korea Utara.

Seorang wanita menceritakan kisahnya kepada Marie Claire pada tahun 2010 setelah dia melarikan diri ke Korea Selatan.

Dia mengatakan bahwa saat dia berusia 15 tahun penjaga membawanya dari kelas secara tiba-tiba dan bertanya apakah dia pernah berhubungan seks dengan anak laki-laki.

Dia menghabiskan satu dekade penuh untuk melayani Kim Jong-il, ayah dari Kim Jong-un, yang tidak pernah memanggilnya untuk melakukan hubungan seks, tapi dia yakin dia akan dipanggil jika dia tinggal lebih lama.

Baca Juga: Meski Punya Pemerintahan Absolut di Korea Utara, Organisasi Rahasia Ini Dengan Berani Menyatakan Akan Gulingkan Pemerintahan Kim Jong-un, Ini Alasannya

Kim Jong-un, yang menikahi penyanyi Ri Sol-ju dan memiliki seorang anak perempuan, telah membangkitkan tradisi tersebut dan mengirim pejabatnya untuk merekrut wanita muda yang tinggi dan cantik.

Sebaliknya, seorang wanita yang melarikan diri dari sebuah kamp kerja paksa Korea Utara mengungkapkan bagaimana dia terpaksa membersihkan toilet dengan tangannya yang telanjang sementara orang-orang memakan tikus untuk bertahan hidup.

Dia menghabiskan satu tahun di salah satu kamp penahanan Korea Utara setelah dideportasi dari China di mana dia melarikan diri karena dia khawatir kelaparan sampai mati.

Berbicara kepada Amnesty International dalam sebuah film berjudul 'The Other Interview', Ji-hyun berkata, "Sungguh sangat tidak terkatakan. Anda bisa mengatakan bahwa seluruh Korea Utara adalah satu penjara yang besar."

Baca Juga: Dihalalkan China, Beginilah Nasib Miris Wanita Pembelot Korut yang Dijadikan Pemuas Nafsu hingga Dijual Organ Tubuhnya

"Orang-orang semuanya lapar dan sekarang bahkan tidak ada tikus, ular atau tumbuhan liar yang tersisa untuk mereka makan."

Ji-hyun pertama kali meninggalkan Korea Utara saat terjadi kelaparan yang melanda negara itu pada akhir tahun 1990an ketika empat juta orang diperkirakan telah meninggal dunia. (*)

Artikel ini telah tayang di Grid.ID dengan judul "Fakta Dibalik Berburu Perawan ala Korea Utara, Kim Jong-un Habiskan 51 M untuk Beli Pakaian Dalam Wanita!"

Ingin mendapatkan informasi lebih lengkap tentang panduan gaya hidup sehat dan kualitas hidup yang lebih baik?Langsung saja berlangganan Majalah Intisari. Tinggal klik di sini