Bisa Angkut 45 Ton Bom Atom dan Digunakan Untuk Menghancurkan Amerika, Inilah Pesawat Militer Berbahaya yang Sedang Dikerjakan China, Bakal Bahaya Jika Sudah Dirilis

Afif Khoirul M

Penulis

Hal itu tentu amat ditakuti karena bisa menjadi ancaman berbahaya bagi Amerika, bahkan meski pesawat tersebut belum dirilis oleh China.

Intisari-online.com - Amerika mungkin adalah negara terkuat di bumi dengan kecanggihan segala peralatan militernya.

Namun, bukan berarti tidak ada negara yang sanggup menandingi kehebatan Amerika.

Nyatanya pasca Perang Dingin hampir semua negara mengembangkan senjata nuklir termasuk, Rusia dan India.

Tak ketinggalan China yang juga terus melakukan pengembangkan teknologi, yang bahkan kekuatan militernya juga telah berkembang pesat.

Baca Juga: Perbandingan Kekuatan Militer Turki dan Prancis, Hubungan Kian Memanas di antara Sekutu NATO, Turki Sebut Prancis Konyol karena Hal Ini

Terbaru dikabarkan China mengembangkan senjata yang amat ditakuti Amerika, yaitu pembom siluman Xian H-20, yang diteliti dan diproduksi China.

Pesawat ini memiliki kapasitas serangan jarak jauh yang luar biasa.

Bisa mencapai wilayah Amerika dengan kemampuan membawa 45 ton bom atom.

Hal itu tentu amat ditakuti karena bisa menjadi ancaman berbahaya bagi Amerika, bahkan meski pesawat tersebut belum dirilis oleh China.

Baca Juga: Meski Bertetangga dan Sudah Mulai Akur, Tak DisangkaTernyata Banyak Orang Australia yang Tidak Suka dengan Indonesia, Peneliti Ini Bongkar Alasan Sebenarnya

Menurut 24h.com.vn, Xian H-20 diharapkan segera diperkenalkan ke China dalam waktu dekat. Model ini dapat memasuki layanan dengan militer China pada tahun 2025.

Gambar yang bocor menunjukkan bahwa model pembom strategis China baru sangat mirip dengan versi AS dari pembom siluman B-2 Amerika.

Pejabat Pentagon menyatakan keprihatinan bahwa Xian H-20 akan membantu China memiliki kemampuan untuk menyerang wilayah AS seperti Guam dan Hawaii, menurut SCMP.

"Berbekal senjata nuklir dan rudal, pembom H-20 adalah terobosan bagi angkatan udara China", laporan Institut Studi Pertahanan dan Keamanan Inggris (RUSI) yang berbasis di London.

Menurut isi laporan tersebut, Angkatan Udara China saat ini merupakan kekuatan yang berpengaruh di kawasan tersebut.

Mampu melampaui rantai pulau pertama, yaitu rantai pulau dalam strategi kontra China AS, yang membentang dari pulau tersebut. Kuril Jepang datang ke Filipina.

Baca Juga: Sebutan Amerika Sebagai Militer Terkuat Tampaknya Bukan Isapan Jempol Semata, Hanya 40 Tentara AS Mampu Bikin 500 Tentara Bayaran Ini Kocar-Kacir Padahal Sudah Gunakan 27 Tank

"Sementara itu, pembom H-20 membantu China untuk memiliki kemampuan serangan kontinental," kata laporan itu.

Menurut media China, setiap H-20 mampu membawa hingga 45 ton bom, dua kali lipat pembom siluman B-2 AS dan lebih besar dari pembom strategis B-52.

H-20 juga dipersenjatai dengan empat rudal jelajah jarak jauh atau hipersonik.

Sebuah laporan Pentagon baru-baru ini menyatakan bahwa H-20 memiliki jangkauan efektif hingga 8.500 km, menempatkan pangkalan AS di Guam dalam jangkauan bom.

Tetapi para ahli memperkirakan jangkauan pembom H-20 hingga 12.000 km, yang berarti membuat pulau Hawaii terlihat.

Song Zhongping, seorang ahli militer China, mengatakan H-20, yang dirancang dengan kemampuan untuk menyerang wilayah AS.

Baca Juga: Pantas Saja Masjid Al-Aqsa Mati-Matian Ingin Dikuasai Israel, Petinggi Hamas Palestina Bocorkan 3 'Rencana Berbahaya' Zionisme yang Dilakukan Israel di Kompleks Masjid Al Aqsa

Ini adalah salah satu dari trio serangan nuklir China, selain rudal balistik yang diluncurkan dari darat. kapal selam instan dan nuklir.

Song menyebutkan unsur kejutan karena pembom H-20 bersifat siluman.

Zhang Zhaozhong, seorang ahli di Universitas Pertahanan Nasional China, juga berpendapat bahwa siluman adalah inti dari H-20.

"Pembom berat konvensional telah digantikan oleh pesawat tempur multi-peran. Pembom supersonik tidak lagi bisa ditembus terhadap sistem pertahanan udara yang canggih," kata Zhang.

"Jadi, siluman adalah fitur tempur yang diperlukan dari pembom, yang digunakan oleh AS dan Rusia pada pembom terbaru," katanya.

Selain Xian H-20, RUSI juga menyebutkan pengembangan bomber jarak menengah baru China, yang mengancam pangkalan AS di Okinawa dan sekitarnya.

Artikel Terkait