Find Us On Social Media :

Pernah Dituduh Sebagai Pencipta Virus Corona, Mendadak Bill Gates Kembali Prediksi Kapan Pandemi Berikutnya Terjadi, 'Tidak Terlalu Merusak Tapi...'

By Mentari DP, Kamis, 26 November 2020 | 13:30 WIB

Bill Gates.

 

Dalam TED Talk Gates 2015 memperingatkan bahwa AS dan negara lain tidak siap menghadapi pandemi:

“Jika ada yang membunuh lebih dari 10 juta orang dalam beberapa dekade mendatang, kemungkinan besar itu adalah virus yang sangat menular daripada perang,” katanya. Bukan rudal, tapi mikroba.

Baru-baru ini, pada tahun 2018, miliarder dermawan itu mengatakan kepada hadirin pada diskusi epidemi yang diselenggarakan oleh Massachusetts Medical Society bahwa pandemi dapat melenyapkan puluhan juta jika tidak diberantas secara efektif.

Dia mengutip simulasi yang dilakukan oleh Institute for Disease Modeling yang menunjukkan bahwa versi modern pandemi flu 1918 sekarang akan membunuh sekitar 30 juta orang hanya dalam enam bulan.

“Kami tidak akan sebodoh itu untuk kedua kalinya”

Terlepas dari peringatannya tentang pandemi di masa depan, Gates optimis bahwa kita akan belajar beberapa pelajaran dari kesalahan penanganan covid-19 yang dapat membantu umat manusia menghindari terulangnya.

Dalam podcastnya dia menyarankan bahwa penyakit berikutnya akan “tidak terlalu merusak” karena kita “akan melatih” tanggapan kita terhadapnya.

Dia menambahkan bahwa negara-negara akan memiliki kesempatan untuk menjalankan "permainan penyakit.

Seperti permainan perang, dan hampir setiap negara akan menanggapi seperti yang dilakukan Korea Selatan atau Australia, di mana mereka dengan cepat menguji dan mengkarantina orang".

“Alat pengujian kami akan jauh lebih baik. Kami tidak akan sebodoh itu untuk kedua kalinya ”, tambahnya.

(Noverius Laoli)

(Artikel ini sudah tayang di kontan.co.id dengan judul "Bill Gates memprediksi kapan pandemi berikutnya akan datang")

Baca Juga: Padahal Jadi Pasukan Elite, Tapi Tingkah Pemimpin Pasukan Elite Australia Ini Bertolak Belakang, Paksa Anggota Baru Tembak Mati Tahanan Afghanistan, Menham: Saya Jijik Mendengarnya