Jika Indonesia Dicap Penjajah Kejam, Negara Penjajah Timor Leste Ini Malah Dicap Sangat Berjasa, padahal Sama Saja Juga Penjajah

Khaerunisa

Penulis

Menduduki Timor Leste selama 24 tahun, tak jarang Indonesia dicap sebagai penjajah yang kejam. Tapi berbeda dengan bangsa yang satu ini

Intisari-Online.com - Menduduki Timor Leste selama 24 tahun, tak jarang Indonesia dicap sebagai penjajah yang kejam.

Kenangan rakyat Timor Leste atas pendudukan Indonesia mungkin lebih banyak tentang pertumpahan darah yang terjadi.

Berbagai kerusuhan terjadi di Timor Leste selama menjadi bagian dari wilayah Indonesia.

Peristiwa berdarah yang mungkin paling diingat adalah insiden Santa Cruz, beberapa tahun sebelum referendum Timor Leste.

Baca Juga: Pantas Saja Timor Leste Mati-matian Ingin Gabung ASEAN Tapi Gagal, Negara Besar Sekelas Australia Saja Juga Sangat Ingin Jadi Sekutu ASEAN Tapi Hampir Mustahil Diterima

Bahkan, di ujung waktu Timor Leste menjadi bagian wilayah Indonesia, kerusuhan juga terjadi, yaitu setelah hasil referendum diumumkan yang dikenal sebagai krisis Timor Timur 1999.

Di bawah pemerintahan Indonesia, Timor Leste disebut menderita.

Konflik, kepalaran, hingga penyakit menjadi beberapa alasan yang membuat rakyat Bumi Lorosae ingin berpisah dari Indonesia.

Namun, nyatanya bukan hanya Indonesia yang menjadi penjajah Timor Leste, bangsa ini lebih dulu menjajah wilayah berjuluk Bumi Lorosae itu.

Baca Juga: Cuma di Peringkat 8 Militer Paling Kaya di Dunia, Tak Ada Apa-apanya Dibanding AS dan China, Kekuatan Militer Rusia Malah Memimpin Seperti Ini

Ya, itu adalah bangsa Portugis yang datang ke Timor Leste pada abad ke-15.

Bahkan, bangsa Portugis menjajah Timor Leste selama ratusan tahun.

Meski sama-sama penjajah seperti Indonesia, Portugis justru memiliki hubungan khusus dengan Timor Leste.

Melansir dw.com (15/1/2009), Timor Leste lepas dari Indonesia dan memperoleh kemerdekaan penuh pada tahun 2002, tetapi hubungan dengan Portugal tetap penting - hubungan yang strategis sekaligus sentimental.

Baca Juga: Meski Punya Pemerintahan Absolut di Korea Utara, Organisasi Rahasia Ini Dengan Berani Menyatakan Akan Gulingkan Pemerintahan Kim Jong-un, Ini Alasannya

Pada tahun 90-an, bintang rock Portugis Luis Represas menyanyikan lagunya 'Aí Timor' berkali-kali untuk meningkatkan kesadaran tentang penderitaan orang Timor di bawah pendudukan Indonesia.

Itu membantu memacu pemerintah Portugal untuk melobi di forum global untuk hak penentuan nasib sendiri Timor.

Bahkan sebelum kemerdekaan pada Mei 2002, para pemimpin Timor memberi isyarat bahwa bahasa Portugis akan menjadi salah satu dari dua bahasa resmi, bersama dengan Tetum, bahasa lokal yang paling tersebar luas.

Hal itu meskipun hampir 5% penduduk Timor Timur berbicara bahasa Portugis, sementara lebih dari 40% berbicara bahasa Indonesia.

Baca Juga: Apes! Ajak Suami Melapor Kekerasan yang Dialaminya ke Polisi, Hubungan Terlarang Wanita Ini Justru Terbongkar

Tautan Bahasa

Menteri Luar Negeri Timor Leste (2007-2012), Zacarias da Costa, adalah contoh hubungan yang mengikat elite Timor ke Portugal; dia tumbuh dan menghabiskan sebagian hidupnya di Lisbon.

Portugal pun berkomitmen menjaga hubungan istimewa itu.

Portugal pun membantu pembangunan institusi di bidang-bidang seperti keadilan, tetapi tekanan terbesar ada pada pendidikan: staf dan bahan-bahan untuk pengajaran bahasa Portugis.

João Cravinho, saat menjabat sekretaris negara untuk pembangunan, menekankan bahwa investasi Portugal dalam bahasa tersebut untuk menanggapi permintaan lokal.

Baca Juga: Ethiopia Perang dengan Belalang hingga Berdampak pada 70.000 Lebih Rumah Tangga, Tim Israel Turun Tangan dengan Lakukan Aksi Ini di Malam Hari

José Filipe Pinto, seorang profesor di Lisbon's Universide Lusófona yang pada 2009 meluncurkan sebuah buku tentang hubungan antara komunitas-komunitas berbahasa Portugis.

Ia mengungkapkan bahwa pilihan Timor Leste akan bahasa Portugis sebagai bahasa resmi, dan upayanya untuk membangun hubungan dengan negara-negara tempat bahasa itu digunakan sebagai sebuah strategi.

"Negara-negara tetangga tidak berteman dengan Timor di masa lalu," katanya.

"Dan bahasa dapat memainkan peran penting dalam penegasan ini, dalam pernyataan tentang Timor sebagai negara merdeka," katanya.

Baca Juga: Rencana Amerika untuk Hancurkan China, Kemungkinan Hanya Gertakan Saja, Amerika yang Dipandang Militer Terkuat di Dunia Ternyata Sedang Loyo Gegara Hal Ini

(*)

Ingin mendapatkan informasi lebih lengkap tentang panduan gaya hidup sehat dan kualitas hidup yang lebih baik? Langsung saja berlangganan Majalah Intisari. Tinggal klik dihttps://www.gridstore.id/brand/detail/27/intisari

Artikel Terkait