Find Us On Social Media :

Perhatian untuk Para Pria, Ternyata Ukuran Bagian Pribadi Anda Bisa Menyusut, Ketahui Ini 6 Penyebabnya dan Cara Mengatasinya

By K. Tatik Wardayati, Jumat, 20 November 2020 | 21:00 WIB

Ukuran penis ternyata bisa menyusut

Intisari-Online.comBagian pribadi dari seorang pria menjadi hal penting dalam reproduksi.

Anda harus menjaga dan merawatnya dengan baik.

Kalau Anda masih mempermasalahkan mengenai ukurannya, setiap pria memiliki ukuran masing-masing.

Dan ukuran bagian pribadi Anda dipengaruhi oleh beberapa kondisi.

Baca Juga: Darah Terciprat ke Mana-mana Setelah Melihat Ular Piton Menggigit dan Tergantung di Ujung Kemaluannya, Remaja Ini Awalnya Berniat Buang Hajat

Sebuah penelitian yang dipublikasikan di BJU International menemukan bahwa ras atau etnis sebetulnya tidak memengaruhi ukuran penis seseorang.

Penelitian tersebut menemukan ukuran penis rata-rata dapar dikategorikan dalam kisaran berikut:

Panjang rata-rata penis yang lembek: 9,16 cm.

Panjang rata-rata penis yang meregang: 13,24 cm.

Baca Juga: Kemaluannya Ditendang Karena Alasan Sepele, Remaja Ini Kejang-kejang Kemudian Tewas, Ibu Korban Histeris dan Minta Pelaku Dihukum Mati

Panjang rata-rata penis yang ereksi: 13,12 cm.

Panjang rata-rata lingkar penis yang lembek: 9,31 cm.

Panjang rata-rata lingkar penis yang ereksi: 11,66 cm

Kebanyakan pria amat peduli dengan ukuran penisnya.

Fakta bahwa penyusutan penis bisa terjadi mungkin berpotensi menimbulkan kekhawatiran pada beberapa pria.

Dilansir Medical News Today, penyusutan penis merupakan penurunan ukuran penis.

Penyusutan terkadang bersifat permanen, dan di lain waktu kondisi tersebut adalah hasil dari masalah yang dapat diobati atau karena kebiasaan gaya hidup.

Sebelum khawatir berlebihan, ada baiknya memahami terlebih dahulu penyebab terjadinya penyusutan penis, di antaranya:

Baca Juga: Persetan dengan Nenek-nenek, Pria Muda Ini Kepincut Pacari Nenek 66 Tahun, Karena Terbuai Lekuk Tubuh dan Bagian Intim Sang Nenek yang Sudah Dirombak Ini

1. Penuaan

Seiring bertambahnya usia, timbunan lemak menumpuk di arteri yang menyebabkan aliran darah ke penis berkurang.

Kondisi ini menyebabkan sel-sel otot di saluran ereksi di dalam penis menjadi lebih lemah.

Saluran tersebut dapat menyebabkan ereksi pada pria ketika membesar karena darah.

Jadi, lebih sedikit aliran darah berarti ereksi yang lebih kecil atau lebih sedikit.

Alasan lain yang memungkinkan terjadinya penyusutan penis adalah penumpukan jaringan parut yang disebabkan oleh cedera kecil selama bertahun-tahun akibat seks dan olahraga.

Akumulasi jaringan parut ini memengaruhi jaringan ereksi yang bertekstur seperti spons pada penis, menyebabkan penis menyusut dan ukuran ereksinya terbatas.

2. Kenaikan berat badan

Kenaikan berat badan, terutama di sekitar perut, perlu menjadi perhatian bagi para pria seiring bertambahnya usia.

Baca Juga: Girang Dinikahi Pria 45 Tahun Lebih Muda, Malamnya Langsung Tancap Gas 'Ritual Malam Pertama', Paginya Nenek Ini Mengeluh Kesakitan Pada Bagian Intim, 'Aku Seperti Menunggang Kuda

Meskipun penis pria mungkin tampak lebih kecil akibat penambahan berat badan, namun penis sebetulnya tidak menyusut.

Alasan mengapa penis terlihat lebih kecil adalah karena penis menempel pada dinding perut, dan ketika perut mengembang, penis akan tertarik ke dalam.

Jika seorang pria kehilangan berat badan, penis akan mendapatkan kembali bentuknya dan kembali ke ukuran biasa.

3. Bedah prostat

Penelitian menunjukkan, pria yang pernah menjalani operasi pengangkatan kelenjar prostat kanker (prostatektomi radikal) mungkin mengalami sedikit penyusutan penis.

Sebuah laporan dalam International Journal of Impotence Research menemukan bahwa 71 persen pria yang menjalani prostatektomi radikal mengalami penyusutan penis.

Tetapi para peneliti tidak begitu tahu mengapa penyusutan terjadi setelah prostatektomi radikal.

Beberapa peneliti berpikir itu mungkin berkaitan dengan memendeknya saluran kencing, yang terhubung ke kandung kemih, selama prostatektomi.

Baca Juga: Istri Potong Mr P Suami Karena Ketahunan Selingkuh: Setelah Dipotong, Mungkinkah Mr P Disambung Kembali?

4. Penyakit peyronie

Pada penyakit peyronie, jaringan parut fibrosa berkembang di dalam penis, yang menyebabkan penis bengkok saat ereksi.

Sering kali, ereksi melengkung tak perlu dikhawatirkan, tetapi bagi beberapa pria bengkokan itu mungkin terasa signifikan atau menyakitkan.

Menurut National Institute of Diabetes and Digestive and Kidney Diseases (NIDDK), Peyronie dialami hingga 23 persen pria berusia 40-70 tahun.

Kemungkinan ada lebih banyak pria yang mengalami kondisi ini, tetapi belum melaporkannya ke dokter karena merasa malu.

Peyronie berkembang seiring bertambahnya usia. Namun, penyakit ini mulai terlihat dialami pria berusia sekitar 30 tahun.

Peyronie dapat menyebabkan penurunan panjang dan lingkar penis pria.

Pada kebanyakan kasus, peyronie dapat menghilang dengan sendirinya, tetapi kondisi itu bisa menetap atau bahkan menjadi lebih buruk.

Dokter hanya akan mempertimbangkan pengobatan jika bengkokan itu menyakitkan atau mencegah hubungan seksual.

Pembedahan dapat dilakukan untuk mengangkat jaringan parut yang menyebabkan penyusutan, pembengkokan atau nyeri.

Baca Juga: 5 Transplantasi Organ Paling Menarik, Ada Transplantasi Mr. P hingga Wajah

5. Obat-obatan

Beberapa obat dapat menyebabkan penyusutan penis, termasuk Adderall, yang diresepkan untuk defisit perhatian atau hiperaktif, beberapa antidepresan dan antipsikotik, serta beberapa obat yang diresepkan untuk mengobati prostat yang membesar.

Sebuah studi tahun 2012 yang dilaporkan dalam Journal of Sexual Medicine menemukan bahwa beberapa pria yang menjadi subjek studi menggunakan finasteride untuk mengobati prostat yang membesar.

Mereka kemudian melaporkan ukuran penis yang lebih kecil dan sensasi yang berkurang.

Studi lainnya di tahun 2014 yang dilaporkan dalam jurnal Urology menemukan, 41 persen pria yang memakai dutasteride untuk pengobatan prostat yang membesar mengalami beberapa bentuk disfungsi seksual.

6. Merokok

Bahan kimia dari rokok dapat melukai pembuluh darah di penis serta menghambat penis terisi darah dan meregang.

Terlepas dari rangsangan dan pengaruhnya terhadap otak, jika pembuluh darah rusak, penis tidak akan mencapai ereksi.

Menurut BBC, sebuah penelitian yang dilakukan pada tahun 1998 oleh Boston University of Medicine meneliti penis yang ereksi dari 200 pria.

Baca Juga: Inilah Motif Sesungguhnya dari Wanita Cantik yang Memotong Organ Intim Pacarnya

Hasil penelitian tersebut menemukan, perokok memiliki penis ereksi yang lebih pendek dibandingkan dengan pria yang tidak merokok.

Para peneliti meyakini, hal itu disebabkan karena merokok menghambat aliran darah dan mencegah penis meregang, yang pada akhirnya dapat mengurangi panjang penis.

Menurut sebuah studi tahun 2017 yang dilaporkan di BJU International, merokok juga berkaitan dengan disfungsi ereksi.

Disfungsi ereksi memengaruhi kemampuan pria untuk mempertahankan ereksi, dan merokok juga dapat mencegah ereksi.

Mengatasi penyusutan penis

Kabar baiknya, menurut Very Well Health, kebanyakan pasangan tidak peduli dengan ukuran penis, dan di beberapa kasus, ukuran penis yang terlalu besar justru bisa menyebabkan ketidaknyamanan pada pasangan.

Jadi, penyusutan penis mungkin bisa membuat Anda stres, terutama jika itu adalah kejadian yang benar-benar tak terduga.

Namun, berhentilah merasa insecure karena ada banyak faktor yang bisa menentukan kepuasan kehidupan seks seseorang, dan ukuran penis mungkin tidak termasuk di dalamnya.

Meski begitu, ada beberapa cara yang bisa Anda upayakan:

Baca Juga: Organ Intimnya Hancur Terkena Ledakan, Beruntung Pria Ini Mendapatkan Gantinya

Jika Anda memiliki berat badan berlebih, usahakan untuk menurunkannya.

Usaha itu tentu akan mengubah tampilan penis yang menyusut.

Jika Anda sedang mengonsumsi obat-obatan, cobalah melihat kembali jenis obat yang dikonsumsi apakah memang berpotensi memicu penyusutan penis.

Tanyakan pada dokter untuk alternatif obat sebagai pengganti.

Olahraga dapat membantu mengatasi masalah berkaitan dengan ukuran penis, sebab aktivitas fisik dapat meningkatkan aliran darah melalui tubuh.

Namun, berhati-hatilah karena olahraga spesifik yang melibatkan penis dapat menimbulkan cedera.

Minum banyak air.

Menghindari pakaian dalam dan celana ketat. Jika aliran darah terhambat, ukuran penis tentunya juga akan terpengaruh.

Berhenti merokok.

Baca Juga: Wahai Para Lelaki, 9 Makanan Mengejutkan Ini Dapat Meningkatkan Kesehatan Organ Intim Anda

Bagi beberapa pria yang mengalami penyusutan penis setelah pengangkatan prostat, kondisinya dapat membaik dengan sendirinya dalam beberapa bulan hingga satu tahun.

Rehabilitasi penis setelah operasi dapat membantu pria mendapatkan kembali fungsi ereksi, dan obat-obatan, seperti Viagra dan Cialis, dapat meningkatkan aliran darah ke penis, dan

Mengobati penyakit peyronie dengan pembedahan atau ultrasound.

Penyusutan penis tidak dapat diubah, tetapi memperbaiki kelengkungan dapat membantu meningkatkan fungsi seksual dan mengurangi rasa sakit. (Nabilla Tashandra)

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Ukuran Penis Ternyata Bisa Menyusut, Ketahui 6 Penyebabnya"

Baca Juga: Setelah Mr P-nya yang Hampir 1 Meter Itu Dipotong, Forence Kini Merasa Hidupnya Begitu Bahagia

Ingin mendapatkan informasi lebih lengkap tentang panduan gaya hidup sehat dan kualitas hidup yang lebih baik? Langsung saja berlangganan Majalah Intisari. Tinggal klik di https://www.gridstore.id/brand/detail/27/intisari