Find Us On Social Media :

Satu Koloni Punya 200 Ratu, Peneliti Unsoed Sudah Identifikasi Jenis Semut Peneror Warga Banyumas: 'Populasinya Tinggi'

By Muflika Nur Fuaddah, Kamis, 19 November 2020 | 12:49 WIB

Semut dalam jumlah banyak muncul di permukiman warga Desa Pageraji, Kecamatan Cilongok, Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah

Intisari-Online.com - Tim ahli entomologi Universitas Jenderal Soedirman (Unsoed) Purwokerto telah mengidentifikasi jenis semut yang meneror sebagian warga Desa Pageraji, Kecamatan Cilongok, Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah.

Kepala Laboratorium Entomologi dan Parasitologi Fakultas Biologi Unsoed Trisnowati Budi Ambarningrum mengungkapkan, berdasarkan hasil identifikasi di laboratorium, jenis semut tersebut yaitu Tapinoma sessile.

"Setelah identifikasi di laboratorium, dugaan kami semut tersebut adalah jenis Tapinoma sessile atau lebih dikenal dengan nama semut bau," kata Trisnowati saat dihubungi, Kamis (19/11/2020).

Trisnowati mengatakan, semut tersebut ketika dipencet mengeluarkan bau tidak sedap.

Baca Juga: Hati-hati! Meski Sering Dipakai Setiap Hari Untuk Bumbu Masakan, Siapa Sangka Bumbu Dapur Ini Bisa Picu Hal Fatal pada Tubuh! Perhatikan Pemakaiannya Mulai Sekarang

Semut bau merupakan semut biasa dan tidak seganas jenis semut api.

"Sebenarnya ini semut rumahan."

"Cuma populasinya tinggi."

"Karena memang lingkungannya di sana lembab banget."

Baca Juga: Nyaris 19 Tahun Berperang, Donald Trump Tarik Ribuan Pasukan AS dari Afghanistan, Tercatat Gelontorkan Miliaran Dolar untuk Gulingkan Taliban dan Al-Qaeda

"Hawanya juga dingin."

"Jadi dia suka," jelas Trisnowati.

Trisnowati mengatakan terdapat beberapa jenis semut bau.

Untuk jenis Tapinoma sessile hidup berkoloni dengan lebih dari satu ratu, bahkan bisa mencapai 200 ratu.

Baca Juga: Sampai Mainkan Kartu Demi Dapat Pesawat Tercanggih di Dunia, Inilah Upaya Keras Prabowo untuk Perkuat Armada Indonesia dengan Jet Tempur Terbaik Meski Dana Terbatas

"Biasanya secara umum dalam satu koloni semut hanya ada satu ratu, tapi untuk jenis Tapinoma sessile itu bisa banyak sekali ratunya."

"Itu yang mungkin mengakibatkan cepat sekali perkembangannya," jelas Trisnowati.

Lebih lanjut Trisnowati mengatakan, semut bau tidak hanya bersarang di tanah, tapi juga di retakan-retakan tembok rumah, pepohonan, dan tumpukkan kayu.

" Semut jenis ini banyak ditemukan di Indo-Australia dan Etiopia."

Baca Juga: Begini Rupanya Rahasia Warteg Bikin Ayam Goreng Tidak Kering dan Sepah Meski Sudah Dingin, Cuma Pakai Trik Ini Saja!

"Semut tersebut kemungkinan besar terbawa oleh tumpukan kayu yang dia tadinya sudah bersarang mungkin di kayu tersebut," jelas Trianowati.

Trsinowati menambahkan, semut tersebut dapat makan apa saja.

Namun jika terdapat pilihan, semut tersebut lebih menyukai makanan yang mengandung protein.

Baca Juga: Niat Turunkan Berat Badan, Berapa Kalori yang Harus Dibakar untuk Menurunkan 1 Kg Berat Badan? Ini Penjelasannya!

"Sebenarnya semua serangga itu cerdas, dia dapat memilih makanannya, dia dapat menyimpan makannya sementara dan perilaku semut ini juga akan mencari makan siang dan malam," kata Trisnowati.

Diberitakan sebelumnya, sejumlah warga di Desa Pageraji, Kecamatan Cilongok, Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah, diresahkan dengan munculnya kawanan semut dengan jumlah yang sangat banyak.

Baca Juga: Cuma Lakukan Langkah Ini Sebelum Beras Masuk Rice Cooker, Dijamin Nasi yang Dimasak Tidak Basi dan Bisa Awet Berhari-hari, Mau Coba?

(*)

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Peneliti Unsoed Sudah Identifikasi Jenis Semut Peneror Warga Banyumas"