Find Us On Social Media :

Merasa Sangat Panas Akhir-akhir Ini? Begini Penjelasan BMKG Terkait Panasnya Cuaca di Indonesia

By Mentari DP, Senin, 16 November 2020 | 14:10 WIB

Ilustrasi cuaca panas di Indonesia.

Intisari-Online.com - Sadarkah Anda bahwa dalam beberapa hari terakhir ini cuaca begitu panas?

Jika Anda juga merasakannya, maka Anda tidak sendiri.

Sebab, hampir seluruh masyarakat di seluruh Indonesia merasakannya.

Suhu panas tak hanya terasa di siang hari, melainkan juga saat malam tiba.

Baca Juga: Kim Jong-Un Klaim Tidak Ada Kasus Virus Corona di Negaranya, Justru Korea Utara Coba Curi Informasi Rahasia Vaksin Covid-19, Bos Microsoft: Mereka Putus Asa

Apa yang sebenarnya terjadi? Bukankah kita sudah memasuki musim hujan?

Kepala Bidang Diseminasi Informasi Iklim dan Kualitas Udara Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Hary Tirto Djatmiko mencoba menjelaskannya.

Dalam pemantauan BMKG, memang menunjukkan adanya peningkatan suhu tertinggi siang hari pada beberapa hari terakhir.

"Cuaca panas yang terjadi terutama dirasakan di Jawa, Bali dan Nusa Tenggara," kata Hary saat dihubungi Kompas.com pada Minggu (15/11/2020).

Hary menambahkan, pada 12 November 2020, tercatat suhu lebih dari 36 derajat celcius terjadi di Bima, Sabu dan Sumbawa.

Baca Juga: Akhirnya Uji Coba Rudal Jelajahnya, Justru Pakar Militer Taiwan Kecewa, Sebut Tak Berguna Lawan China, 'Akan Hancur Sebelum Diluncurkan Karena Hal Ini'

Dengan suhu tertinggi teramati di Bandara Sultan Muhammad Salahudin, Bima dengan suhu berada pada 37,2 derajat celcius.

"Namun catatan suhu ini bukan merupakan penyimpangan besar dari rata-rata iklim suhu maksimum pada wilayah ini."

"Ini masih berada dalam rentang variabilitasnya di bulan November," ujar dia.

Penyebab cuaca panas

Ia menjelaskan, suhu maksimum yang meningkat dalam beberapa hari setidaknya dapat disebabkan oleh beberapa hal.

Salah satunya, pada November, kedudukan gerak semu matahari tepat di atas Pulau Jawa dalam perjalannya menuju posisi 23 lintang selatan setelah meninggalkan ekuator.

Posisi semu Matahari di atas Pulau Jawa akan terjadi dua kali, pada November dan April.

"Sehingga puncak suhu maksimum mulai dari Jawa hingga NTT terjadi di seputar bulan-bulan tersebut," tuturnya.

Selain itu, cuaca cerah juga menyebabkan penyinaran langsung sinar matahari ke permukaan lebih optimal sehingga terjadi pemanasan suhu permukaan.

Sementara itu, cuaca cerah di Jakarta dalam dua hari terakhir berkaitan dengan berkembangnya siklon tropis VAMCO di Laut Cina Selatan yang menarik masa udara dan awan-awan.

Baca Juga: Dengar Calon Menham AS Ancam Tenggelamkan Semua Kapal China di Laut China Selatan, Pemerintah China Cuek, 'Amerika Tidak Punya Nyali Lawan Kami!'

Fenomena itu menjadikan awan menjauhi wilayah Indonesia bagian selatan sehingga cuaca cenderung menjadi lebih cerah.

Sampai kapan cuaca panas terjadi?

Hary memperkirakan, cuaca panas masih akan berlangsung hingga beberapa hari ke depan.

"Dalam 1-3 hari ke dapan relatif trendnya sudah mulai kembali seperti sediakala," ujar Hary.

Sebelumnya, BMKG telah membantah bahwa Indonesia mengalami gelombang panas.

Pernyataan tersebut muncul setelah beredar kabar melalui aplikasi WhatsApp yang menyebut Indonesia tengah dilanda gelombang panas.

(Mela Arnani)

(Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Penjelasan BMKG soal Penyebab Cuaca Panas Akhir-akhir Ini")

Baca Juga: Bak Jilat Ludahnya Sendiri, Donald Trump Batal Akui Kemenangan Joe Biden, 'Dia Menang Karena Pemilu Dicurangi, Kamilah yang Akan Menang'