Rudskoy menjelaskan, semua personel mereka sudah terlatih untuk melakukan misi kemanusiaan, seperti yang mereka tunjukkan di Suriah.
Selain prajurit reguler, polisi militer juga dikerahkan di mana Moskwa akan terus berkontak dengan pimpinan militer dua negara.
Menurut Rudskoy, komunikasi intens itu dihelat agar tidak insiden yang mengancam keselamatan serdadu mereka maupun keberhasilan gencatan senjata.
Sebelumnya, Perdana Menteri Armenia Nikol Pashinyan berujar, dia menyepakati gencatan senjata dengan Presiden Azerbaijan Ilham Aliyev dan Presiden Rusia Vladimir Putin.
Pashinyan menuturkan, dia terpaksa menerima gencatan senjata itu.