Penulis
Intisari-Online.com – Ditinggal oleh seseorang yang sangat kita cintai tentunya membuat hati kita serasa dirobek-robek.
Apalagi orang yang sangat kita cintai ini adalah ibu yang sangat menyayangi kita.
Dan yang ditinggal ‘pergi’ adalah seorang balita yang masih sangat membutuhkan kasih sayang sang ibunda.
Sempat viral, video momen perpisahan antara ibu dan anaknya.
Melansir dari unggahan akun Instagram @makassar_iinfo pada Rabu (18/12/2019) lalu, ramai diperbincangkan sebuah video pilu saat seorang balita menangis tersedu-sedu sambil memeluk ibunya yang sudah meninggal.
Hal tersebut pertama kali diunggah oleh akun sang ayah Insan Tonji di laman Facebook.
Dalam video singkat tersebut, balita yang diketahui bernama Aqeela menangis tersedu-sedu dengan berbaring dan memeluk ibunya yang sudah terbujur kaku.
Seakan mengetahui sang ibu tidak akan bangun lagi, ia terus menangis dan tidak mau jauh dari jasad sang ibu.
Bahkan Aqeela beberapa kali memanggil sang ibu dengan harapan Ibu bernama Taufani Sahara ini bangun dan memeluknya kembali.
Diketahui melalui akun Facebook sang ayah, Ibu yang akrab dipanggil Fani ini meninggal pada 13 Desember 2019 lalu.
Sebelum meninggal, Fani merupakan seorang seller di salah satu e-commerce terkenal di Indonesia.
Bersama sang suami, ia menjalankan bisnis online yang berlokasi di Sulawesi Selatan.
Insan Tonji juga membagikan sebuah pesan terakhir sang istri untuk anak mereka, Aqeela.
Pesan terakhir penuh makna ini ditulis bersama dengan diunggahnya video yang ramai dibicarakan ini.
Diketahui, Fani sempat menderita sakit hingga harus diinfus sebelum meninggal. (Maria Novika Diah Siswari)
Artikel ini telah tayang di Grid.id dengan judul “Viral Video Balita Menangis Pilu Memeluk Jenazah Ibunya yang Terbujur Kaku, Sempat Tinggalkan Pesan Terakhir yang Menggetarkan Hati”
Ingin mendapatkan informasi lebih lengkap tentang panduan gaya hidup sehat dan kualitas hidup yang lebih baik? Langsung saja berlangganan Majalah Intisari. Tinggal klik di https://www.gridstore.id/brand/detail/27/intisari