Penulis
Intisari-Online.com – Sebuah video telah menyentuh banyak hati orang yang menontonnya.
Pasalnya, video itu mempelihatkan seorang balita yang sangat terharu melihat ayahnya kembali dari bertugas.
Padahal, ibu dan kakaknya sudah berlari dan memeluk orang yang mereka cintai itu.
Namun, sang balita seakan tidak mampu bergerak.
Itulah momen yang terjadi pada keluarga Kapten Ian Gavagan dari Dublin, Irlandia Utara.
(Baca juga: Pasangan yang Namanya Digunakan sebagai Nama Badai ini Merayakan Ulang Tahun Pernikahan ke-75, So Sweet!)
(Baca juga:So Sweet, Pegulat Ini Melamar Kekasihnya Di atas Arena Di Hadapan 65 Ribu Orang)
Ceritanya, Kapten Gavagan adalah satu dari 100 tentara yang kembali dari Dataran Tinggi Golan di perbatasan Israel dan Suriah.
Selama enam bulan, mereka bertugas sebagai pasukan penjaga perdamaian PBB di kawasan yang masih sering konflik tersebut.
Nah, keluarga mereka menyambut kedatangannya di sebuah markas tentara Casement Aerodrome di Baldonnel, Dublin.
Dalam video terlihat Maria dan kedua anaknya terlihat sangat gembira melihat orang yang mereka sayangi dari kejauhan.
Ketika jaraknya semakin dekat, Maria dan putrinya berlari menghampiri Kapten Gavagan dan langsung mencium serta memeluknya.
Namun, uniknya, Sean malah berdiri diam di tempatnya begitu melihat ayahnya kembali.
Kemudian ia menundukkan kepala dan menangis karena begitu terharu.
(Baca juga: Ternyata, Orang Amerika Lebih Mungkin Tewas oleh Senjata di Negerinya Sendiri Dibanding di Medan Perang)
Seorang teman ayahnya mendekati Sean sambil tertawa.
Kemudian ia menuntun balita tersebut untuk mendekati ayahnya. Oh, so sweet, Sean…
Dilansir dari situs Mailonline, pasukan penjaga perdamaian PBB ditempatkan sejak 1974 sejak pecah perang antara Israel dan Suriah di Dataran Tinggi Golan.
Pada September 2014, ratusan tentara PBB ditarik dari kawasan yang menjadi bagian Suriah dan juga kawasan bagian Israel karena ada lusinan penjaga perdamaian diculik oleh pemberontak yang berhubungan dengan Al Qaeda.
Pada akhir Agustus 2014, pemberontak di kawasan Suriah, termasuk Al Qaeda yang bekerjasama dengan Al Nusra Front, menculik lebih dari 40 tentara PBB asal Fiji dan membebaskannya dua minggu kemudian.
Pada perang yang berlangsung selama 6 hari pada 1967 itu, Israel mencaplok kawasan Dataran Tinggi Golan seluas 1.200 km persegi. Pada 1981, luas kawasan yang dicaplok itu semakin meluas.
Beberapa bagian dari kawasan seluas 510 km persegi yang tersisa ada di bagian Suriah sebagai garis gencatan senjata.
Sementara pasukan penjaga perdamaian PBB berada di zona penyangga yang berjarak 70 km dari Lebanon di sebelah utara hingga Yordania di bagian selatan.