"Presiden Trump adalah satu-satunya pemimpin yang berani melawan China, memperketat tali pengikat spionase perusahaan yang tidak adil di Beijing," Juru bicara kampanye Trump Courtney Parella mengatakan dalam pernyataan email.
"Dia menegosiasikan ulang kesepakatan perdagangan tidak adil yang telah terjadi selama beberapa dekade, kesepakatan yang tidak dilakukan Joe Biden untuk dibatalkan selama beberapa dekade menjabat," imbuhnya.
Namun, beberapa analis meragukan kesediaan pemerintahan Trump untuk mengambil tindakan paksa yang akan berdampak pada Beijing.
Mengingat kepentingan bisnis AS yang luas di Hong Kong dan keinginan Trump untuk mempertahankan kesepakatan perdagangan yang dicapai dengan China tahun ini.