Advertorial
Intisari-Online.com - Terpilihnya Joe Biden sebagai Presiden Amerika Serikat (AS) yang baru mendapat berbagai respon dari dunia.
Ini karena kemungkinan Biden akan memberikan 'sesuatu yang baru' untuk AS dan dunia.
Salah satunya terkait perseteruan AS dengan banyak negara. Seperti China misalnya.
Bahkan kemenangan Joe Biden dalam Pilpres Amerika Serikat (AS) 2020 dianggap menjadi angin segar bagi hubungan China dan AS.
Baca Juga: Hari Pahlawan: Dikenal Sebagai Seorang Pelawak, Tapi Kenapa Ratmi B-29 Dimakamkan di TMP Kalibata?
MengutipReuters, media milik pemerintah China, China Daily, pada Senin (9/11/2020) menuliskan sebuah editorial berisi nada optimistis atas kemenangan Biden di Pilpres AS.
Kemenangan ini disebut dapat memulihkan hubungan dua negara ekonomi besar itu menjadi lebih mudah terprediksi.
Pemulihan ini dikatakan bisa dimulai dari kegiatan perdagangan.
Menghidupkan kembali pembicaraan soal perdagangan dianggap memiliki peran yang sangat penting untuk memulihkan pemahaman dan kepercayaan dalam hubungan China-AS.
“Ini (perdagangan) adalah salah satu benang terakhir yang menghubungkan kedua negara itu."
"Perlu dicatat bahwa baik Beijing maupun Washington tidak memberanikan diri untuk membatalkan apa yang disebut dengan kesepakatan fase satu yang sudah mereka negosiasikan dengan susah payah," tulisChina Daily.
Meski begitu, AS di bawah Biden diperkirakan tidak mungkin menghapus tekanan terhadap China terkait Xinjiang dan Hong Kong.
Namun, surat kabar yang didukung pemerintah lainnya, Global Times, mengatakan Beijing harus menjalin komunikasi bersama tim Biden dengan sebaik mungkin.
Global Times adalah satu tabloid terbitan People's Daily, surat kabar resmi Partai Komunis yang berkuasa di China.
Sebelumnya, di era pemerintahan Donald Trump, hubungan China dengan AS memang tidak berjalan mulus dan penuh ketegangan.
Pemerintahan Trump disebut sengaja menciptakan ketegangan dalam hubungan AS-China.
Terutama, setelah menerapkan strategi kampanye untuk menekan China, yang menyebabkan terjadinya "gelembung-gelembung" dalam kebijakan AS-China.
"Kami percaya (kemenangan Biden) itu mungkin bisa meletuskan gelembung itu."
"Hubungan China-AS yang mereda dan lebih terkendali adalah keinginan bersama antara masyarakat kedua negara juga komunitas internasional," tulis tabloid itu.
Ketegangan dua poros ekonomi dunia ini terutama meningkat dalam setahun terakhir.
Akibatnya, rantai pasokan teknologi juga hubungan perdagangan terguncang.
Kekhawatiran akan terjadinya perang ekonomi antara keduanya pun sempat muncul.
Adanya tekanan AS setahun terakhir, ditambah pandemi Covid-19, membuat China bertekad mengurangi ketergantungannya pada pasar internasional dan teknologi dalam pembangunan ekonominya.
"China harus menjadi negara yang tidak bisa ditekan atau dibuat tidak stabil oleh AS."
"Dan bekerja sama dengan China adalah pilihan terbaik bagi AS untuk mewujudkan kepentingan nasionalnya," tulis Global Times.
(Luthfia Ayu Azanella)
(Artikel ini telah tayang diKompas.comdengan judul "Saat China Yakin Terpilihnya Joe Biden Akan Perbaiki Hubungan dengan AS...")