Find Us On Social Media :

Pantas Saja Meski Disokong Kekayaan Alam Melimpah Timor Leste Tetap Susah Kaya, Kemiskinan Merajalela, Rakyat dan Pemerintahnya Saja Begini Kelakuannya, Cuma Mau Enaknya Saja

By Afif Khoirul M, Selasa, 10 November 2020 | 11:01 WIB

Pedagang aksesoris di Market Tais, di Timor Leste, Dili.

Menurutnya, tiga bahasa diajarkan di sekolah-sekolah Timor Leste, Tetum (bahasa daerah), Portugis dan Inggris.

Hal ini menyebabkan kebingungan dan membatasi perolehan pengetahuan di antara para guru, yang berdampak langsung pada siswa dan kemudian tenaga kerja.

Situasi politik yang tidak stabil di negara ini juga telah menimbulkan masalah, dengan seringnya pergantian menteri yang mengakibatkan banyak pergantian dan perubahan kebijakan.

"Sayangnya, pendidikan moral kurang mendapat perhatian sehingga disiplin dan harga diri peserta didik rendah. Kami semua adalah Katolik, tetapi tampaknya jelas, perilaku kami tidak Katolik," katanya.

Mengenai kehidupan komunitas sebagai Katolik, seorang aktivis awam dari Legiun Maria dan Karismatik Katolik sependapat dengan pendidik.

"Kami adalah gereja Katolik di Timor Leste atas nama saja. Keluhan dari para pastor dari semua keuskupan di negara itu adalah bahwa umat Katolik lebih banyak hidup pada formalitas Katolik tetapi tidak pada perilaku Katolik," katanya."

Pemerintah ini memiliki banyak pejabat yang korup, baik di legislatif, eksekutif atau yudikatif. Bahkan di kepolisian dan TNI, korupsi merajalela," ujarnya.

"Benar bahwa kami secara statistik Katolik - hampir 100 persen - tetapi perilaku orang tidak mencapai 50 persen," tambahnya.

Timor Leste negara muda itu, perlu belajar mengatur dirinya sendiri secara politik, sosial, moral dan spiritual. Sayangnya negara ini mengalami banyak hal yang tidak kondusif bagi ajaran cinta.