Seorang pendeta berusia 62 tahun di bagian yang lebih pedesaan memiliki pandangan yang sama tentang pemerintahan Indonesia tetapi juga mencemooh mantan penguasa kolonial negara itu, Portugal.
"Kami hampir 100 persen beragama Katolik, tetapi perilakunya jauh dari ajaran dan tradisi Katolik," katanya.
"Penipuan dan pencurian yang berlangsung adalah warisan dari Indonesia," imbuhnya.
"Minum alkohol dan judi semakin parah sementara prostitusi ada di mana-mana di bawah permukaan, terutama di Dili . Ini adalah warisan dari zaman Portugis," tambahnya.
Meski demikian, tidak ada masalah nyata dalam kehidupan ekonomi, terutama yang berkaitan dengan kebutuhan dasar, bagi masyarakat di pedalaman negeri.
"Orang-orang di desa mendapatkan uang dengan mudah. Ada banyak dolar Amerika di desa-desa," kata pemimpin komunitas lainnya di Dili.
"Orang lain menipu sistem dengan mengklaim tunjangan yang bukan hak mereka akibat kegagalan pemerintah untuk memeriksa orang. Lainnya menghasilkan uang dengan menolak pensiun," katanya, menunjuk ke beberapa guru yang masih mengajar dengan baik di usia tujuh puluhan.
Penolakan pensiun oleh banyak lansia menimbulkan masalah, katanya.