Find Us On Social Media :

Laporan Masalah Kesehatannya Terkuak, Vladimir Putin Disebut Akan 'Mengundurkan Diri' Sebagai Presiden Rusia, Bermula Ketika Gejala-gejala Ini Muncul di Tubuhnya

By Mentari DP, Sabtu, 7 November 2020 | 11:35 WIB

Presiden Rusia Vladimir Putin.

Intisari-Online.com - Sebagai Presiden Rusia, nama Vladimir Putin langsung menjadi salah satu pemimpin terkuat di dunia.

Bahkan pada Juli 2020 lalu, Putin menandatangani Perintah Eksekutif amendemen Konstitusi Rusia.

Amandemen itu lantas mengizinkan dirinya berkuasa sampai 2036.

Artinya presiden berusia 68 tahun itu akan terus memimpin Rusia hingga 36 tahun mendatang.

Baca Juga: Selangkah Lagi Jadi Presiden Baru AS, Tiba-tiba Israel Beri Peringatan ke Joe Biden, Klaim Kata-katanya Ini Bisa Picu Perang Nuklir antara Israel dengan Iran, 'Dia Berbeda dengan Trump'

Tapi tiba-tiba ada kabar buruk datang dari Putin.

Dilansir dari express.co.uk pada Sabtu (7/11/2020), sebuah sumber yang dekat dengan Putin telah mengklaim bahwa presiden Rusia itu siap mundur dari jabatannya sebagai Presiden Rusia.

Dilaporkan Putin telah mengalami masalah kesehatannya dan itu bukanlah penyakit biasa.

Para pengamat mencatat bahwa Putin mulai menunjukkan tanda-tanda kelemahan di tangannya, kesulitan memegang pena, serta terus-menerus menggerakkan kakinya.

 

Baca Juga: Memperbaiki Apa yang Sudah Donald Trump 'Rusak', Ini 3 Prioritas Utama Jika Joe Biden Terpilih Sebagai Presiden AS Berikutnya, 'Kami Akan Bangun Aliansi'

Para pengamat, yang menonton rekaman Putin baru-baru ini, menunjukkan bahwa kaki sang presiden tampak bergerak terus-menerus.

Mereka juga mencatat bahwa Putin tampak kesakitan sambil memegangi sandaran tangan kursi.

Jari-jari Putin juga terlihat bergerak-gerak saat memegang pena, dengan pengawas juga mengklaim dia memegang cangkir yang diyakini berisi koktail pereda nyeri.

Semua gejala-gejala yang ditunjukkan Putin itu seperti mengembangkan gejala Penyakit Parkinson, yang memengaruhi otak dan dapat menyebabkan gemetar dan kaku.

Penyakit Parkinsob merupakan suatu gangguan sistem saraf pusat yang mempengaruhi gerakan, sering disertai tremor.

Kerusakan sel saraf di otak menyebabkan tingkat dopamine turun, sehingga berujung pada gejala Parkinson.

Parkinson sering dimulai dengan tremor di satu tangan.

Gejala lain adalah gerakan lambat, kekakuan, hilangnya keseimbangan.

Obat dapat membantu mengontrol gejala Parkinson.

Situasi itu membuat beberapa ahli telah memintanya untuk mundur sebagai Presiden Rusia.

Tak hanya pejabat Rusia, Alina Kabaeva (37), mantan kekasih Putin, juga telah memintanya untuk mundur.

Profesor Valery Solovei, ilmuwan politik Moskow, menambahkan bahwa putri Putin, Maria Vorontsova (35) dan Katerina Tikhonova (34) juga menekannya untuk mundur.

Baca Juga: Pemenang Presiden AS Berikutnya Makin Terlihat, Kini Joe Biden Unggul Tipis dari Donald Trump, Hanya Butuh 6 Suara Lagi!

"Keluarga memegang pengaruh yang kuat bagi Putin," ucap Profesor Valery Solovei.

"Dia bermaksud mengumumkan rencana penyerahannya pada bulan Januari."

Prof Soloveo juga mengklaim di outlet tersebut seorang Perdana Menteri baru akan ditunjuk oleh Presiden, yang telah "dipersiapkan" untuk mengambil alih darinya.

Laporan itu muncul ketika Putin secara pribadi menyusun undang-undang yang memastikan mantan Presiden dapat menjadi senator seumur hidup.

Itu akan membuat mantan Presiden  diberikan kekebalan seumur hidup dari penuntutan berdasarkan hukum pidana.

RUU yang diusulkan Putin memperluas hukum yang ada yang memberikan kekebalan Presiden dari tanggung jawab pidana atau administratif.

RUU tersebut akan memungkinkan anggota parlemen untuk mencabut kekebalan untuk mantan Presiden dengan mayoritas dua pertiga dari kamar legislatif kembar Rusia, dan membutuhkan persetujuan dari keduanya sebelum naik menjadi undang-undang.

Terlepas dari undang-undang baru, staf Putin telah tampak tak setuju bahwa Presiden berencana untuk mundur dari jabatannya

Juru bicara Kremlin Dmitry Peskov mengatakan: "Ini benar-benar tidak masuk akal."

"Semuanya baik-baik saja dengan presiden."

Baca Juga: Persaingan Donald Trump dan Joe Biden Berlangsung Sengit, Mengapa Pemilihan Presiden AS Selalu Menarik Perhatian Dunia?

Ditanya apakah Putin berencana untuk mundur dalam waktu dekat seperti yang disarankan Solovei, Peskov mengatakan: "Tidak".

“Ini adalah praktik yang diterapkan di banyak negara di dunia, dan ini cukup dibenarkan."

"Ini bukan inovasi dari sudut pandang praktik internasional."

Tentu banyak yang tak percaya jika Putin memiliki gejala penyakit itu.

Sebab, selama ini Putin dikenal sebagai presden yang sehat dan kuat.

Putin juga secara rutin merilis fotonya sedang menunggang kuda dan berolahraga untuk menjaga citra kesehatannya.

Baca Juga: Survei Sebut Menang Telak, Donald Trump Kemungkinan Besar Akan Jadi Presiden AS Lagi, Mahathir Mohamad: Jika Trump Terpilih Lagi, Maka Itu Bisa Jadi Bencana