Penulis
Intisari-online.com -Bukan China namanya jika tidak rencanakan masa depan mereka sampai 5-10 tahun mendatang.
Langkah ambisius ini rupanya telah dilaksanakan sejak lama.
Tak terkecuali di tahun 2020 ini.
Mengutip Al Jazeera, setelah empat hari pertemuan tertutup antara top eselon elit partai China, Beijing telah paparkan tujuan ekonomi dan sosial untuk 5 tahun mendatang.
Partai Komunis China laksanakan rapat rencana lima tahun ke-14 mereka.
Tujuannya adalah untuk menjangkau dan menarget apa saja yang akan diraih tahun 2021-2025 mendatang.
Rapat ini tetap dilaksanakan meskipun China sedang hadapi konflik prioritas.
Termasuk di antaranya adalah mempertahankan pertumbuhan ekonomi yang cukup untuk menyediakan pekerjaan bagi rakyat.
Pemerintah juga perlu meminimalkan risiko kesenjangan yang jomplang sembari melindungi lingkungan.
Konflik lainnya adalah terlibat dalam ekonomi dunia saat AS berniat memotong tali penghubung antara China dan dunia.
Rencana secara detail tidak dipaparkan secara rinci karena hal itu akan dijelaskan semua pada Kongres Rakyat Nasional Maret 2021 mendatang.
Namun sudah ada tujuan-tujuan besar yang diincar China.
Pertama, perkembangan ekonomi "sehat", kemudian menjadi ekonomi maju dan menengah pada 2035 serta mempertahankan komitmen "perkembangan damai" dengan Taiwan.
Taiwan memang memunculkan konflik yang cukup sulit untuk China, yang menganggap Taiwan sebagai provinsi yang memberontak.
China juga melakukan itu semua bersama dengan memulihkan diri dari pandemi virus Corona yang dimulai akhir tahun lalu.
Rencana 5 tahun
China memulai perencanaan 5 tahun sekali ini sejak 1953, 4 tahun setelah revolusi Komunisme oleh Mao Zedong.
Kebanyakan negara Komunis memang merencanakan ekonomi mereka dengan cara ini, termasuk Uni Soviet.
Namun China tetap melaksanakan perencanaan ini bahkan setelah runtuhnya Uni Soviet dan telah berganti dari ekonomi sosialis menjadi kapitalis.
China juga menerima masuknya pasar dalam berbagai aspek ekonomi mereka, tapi sistemnya lebih terpusat dibandingkan negara Barat.
Sebuah artikel yang terbit di surat kabar pemerintah Global Times dan media pemerintah Xinhua mengatakan "rencana lima tahun China tidak dibuat untuk menarik pendukung atau pencapai poin politik seperti yang dilakukan oleh politikus Barat.
"Tujuan program ini adalah membuat nyata aspirasi warga untuk kehidupan lebih baik."
Artikel yang sama juga menyebutkan "proses pembuatan keputusan melibatkan masukan dari ribuan think tanks, agensi pemerintah, universitas, cendekiawan dan para pakar."
Pemerintah menerima lebih dari 1 juta saran untuk rapat ke-14 dari rakyat China selama periode 2 minggu Agustus lalu.
Untuk rencana tahun 2021 sampai 2025 mendatang, ada beberapa hal yang ingin dicapai China.
Pertama, China bertujuan memiliki gross domestic product (GDP) sebesar 100 triliun yuan tahun ini.
Nilai itu setara dengan Rp 2191 triliun, dan naik dari sebelumnya 96 triliun yuan.
Namun kenaikan sekecil itu akan sukses mengantarkan China menjadi salah satu negara dengan ekonomi terkuat tahun 2020 ini, mengingat anjloknya ekonomi karena virus Corona.
Dengan angka ini, maka jumlah GDP per kapita sebanyak 30 ribu Dolar AS, tiga kali level GDP China saat ini, sehingga bisa menyamai Korea Selatan atau Spanyol.
'Dualisme sirkulasi'
Konsep ini dikenalkan oleh Xi Jinping pertama kali Mei lalu, dan sekarang telah menjadi bagian dari rencana 5 tahun mereka.
Beijing mengatkaan pertumbuhan masa depan mereka berdasarkan siklus internal produksi, konsumsi dan distribusi barang dan jasa.
Hal ini ada kaitannya dengan hukuman yang diberikan oleh AS dan pemerintah yang ingin menahan kemajuan perusahaan seperti Huawei.
Dengan dualisme sirkulasi, China bisa lega tak perlu gantungkan bahan dan konsumsi barang dari luar negeri lagi.
Selanjutnya, China berambisi untuk menstabilkan dan mengurangi emisi karbon negara mereka.
Tujuan lain adalah mengurangi kesenjangan yang makin besar antara standar hidup di kota dan desa, sebuah hal yang dapat mengancam keberadaan Partai Komunis jika tidak stabil.
Strategi lainnya adalah teknologi, yang berniat mengembangkan industri tingkat tinggi, menempatkan invoasi dalam modernisasi China.
Media Xinhua menyebut "membuat gebrakan besar dalam teknologi inti di beberapa area kunci, China akan menjadi pemimpin global dalam inovasi.
Ingin mendapatkan informasi lebih lengkap tentang panduan gaya hidup sehat dan kualitas hidup yang lebih baik?Langsung saja berlangganan Majalah Intisari. Tinggal klik di sini