Penulis
Intisari-Online.com - Sebuah media propaganda Korea Utara menuduh Korea Selatan berencana mendatangkan peluncur baru dari sistem pertahanan rudal THAAD buatan Amerika Serikat (AS), memperingatkan bahwa langkah berperang itu akan menyebabkan "kehancuran diri".
Melansir Yonhap, Uriminzokkiri mengklaim, menteri pertahanan Korea Selatan dan AS baru-baru ini sepakat untuk penempatan sistem Terminal High Altitude Area Defense (THAAD) jangka panjang.
Rencana itu bertujuan untuk membuka jalan untuk peluncur THAAD tambahan.
Situs propaganda Korea Utara itu juga mengecam Seoul atas rencana untuk berpartisipasi dalam latihan militer dengan AS, termasuk Global Thunder, yang dipimpin Komando Strategis AS.
Dan, menyebutnya sebagai "sifat agresif dari orang gila liar yang tergila-gila melawan rakyatnya sendiri".
"Skema mereka untuk bala bantuan militer seperti latihan bersama dan pengerahan THAAD adalah perilaku sembrono yang mendorong risiko perang dan meningkatkan ketegangan di Semenanjung Korea dan daerah sekitarnya," sebut Uriminzokkiri , Senin (2/11), yang memperingatkan, itu "hanya akan mengarah pada penghancuran diri sendiri".
Korea Selatan dan AS memutuskan pada 2016 untuk menggunakan THAAD untuk melawan ancaman rudal dari Korea Utara.
China dengan keras memprotes keputusan itu, mengklaim itu bisa digunakan untuk menyerang, meskipun berulang kali ada jaminan dari Washington dan Seoul bahwa THAAD hanya untuk mengatasi ancaman rudal Korea Utara.
Korea Selatan menempatkan peluncur THAAD di wilayah tengah, Seongju pada 2017.
(*)
Artikel ini pernah tayang di Kontan.co.id dengan judul "Korea Selatan tambah rudal, Korea Utara: Perilaku sembrono yang dorong risiko perang"