Find Us On Social Media :

Bukan Dollar AS atau Pound Sterling Inggris, Inilah Mata Uang Tertinggi di Dunia, 1 Dinar Sama Dengan Rp47.798

By Mentari DP, Senin, 2 November 2020 | 08:50 WIB

Ilustrasi mata uang.

Itu sebabnya kekuatan mata uang suatu negara tidak selalu mencerminkan kekuatan ekonomi negara tersebut.

Berbeda dengan pound sterling yang nilai mata uangnya perkasa dan juga didukung ekonomi yang kuat dari negara penerbitnya.

Keuntungan Kuwait

Sementara itu dikutip dari Investopedia, Kuwait selama ini berani menetapkan tinggi mata uang dinar miliknya karena lebih dari 80 persen pendapatannya berasal dari ekspor migas.

Ini karena minyak adalah sumber energi terbesar di dunia.

Semua negara membutuhkan minyak yang berarti komoditas ini akan selalu dibeli oleh pasar.

Saat harganya mencapai titik tertingginya, minyak akan tetap terjual. Karena minyak adalah komoditas dunia paling mudah dijual.

Kuwait juga tak jarang memaksa pembeli minyaknya untuk menggunakan dinar Kuwait dan tak menerima dollar AS.

Negara itu tak perlu membuat mata uangnya rendah karena selalu ada pembeli yang mengantre untuk membeli minyaknya. 

Bandingkan dengan negara non-penghasil minyak yang menggantungkan ekspor pada non-migas.

Menetapkan nilai tukar mata uangnya terlalu tinggi akan membuat bumerang bagi perdagangan internasionalnya.

Menetapkan tinggi rendahnya nilai mata uang adalah taktik.

Seperti China yang lebih menyukai mata uangnya tetap rendah agar barang impornya bernilai lebih murah di negara lain.

Baca Juga: Bukan Laut China Selatan, Tapi 'Medan Perang' antara AS dan China Bisa Terjadi di Negara Asia Tenggara Ini, 'Miiter China Akan Merebutnya'