Find Us On Social Media :

Membela Seutuhnya Penerbitan Kartun Penggambar Nabi Muhammad Atas Kebebasan Berbicara, Presiden Emmanuel Macron Justru Dapat Kecaman Dari Seluruh Dunia

By Maymunah Nasution, Jumat, 30 Oktober 2020 | 07:30 WIB

Presiden Prancis Emmanuel Macron dan istrinya Brigitte istri yang lebih tua 25 tahun

Intisari-online.com - Kepala badan anti-ekstremisme PBB, Miguel Angel Moratinos telah menyatakan "keprihatinan yang mendalam" atas ketegangan yang meningkat dari kontroversi kartun Nabi Muhammad.

Moratinos mendesak untuk memiliki " rasa saling menghormati" antara pihak yang berbeda agama dan pandangan politik.

Moratinos yang memimpin Aliansi Peradaban PBB, menyampaikan itu pada Rabu (28/10/2020), sebagai respons kemarahan yang meningkat di dunia Muslim karena pernyataan pemerintah Perancis terhadap kasus pemenggalan kepala seorang guru sekolah menengah di Perancis.

Peristiwa itu terjadi setelah guru tersebut diketahui memperlihatkan kartun Nabi Muhammad kepada murid-muridnya, sebagai bagian dari pelajaran tentang kebebasan berbicara di kelasnya.

Baca Juga: Presidennya Seenak Jidat 'Serang' Islam, Prancis Kini Merengek Minta Boikot Terhadap Produk-produknya Dihentikan

Presiden Emmanuel Macron dengan keras membela penerbitan kartun yang menggambarkan Nabi Muhammad atas dasar kebebasan berbicara, memicu protes marah di seluruh dunia Muslim dan kampanye untuk memboikot produk Perancis.

"Kartun itu juga memprovokasi tindakan kekerasan terhadap warga sipil tak berdosa yang diserang karena agama, kepercayaan, atau etnis mereka," kata Moratinos, seperti yang dilansir dari Al Jazeera pada Kamis (29/10/2020), tidak secara eksplisit merujuk pada pembelaan Macron atas kartun itu.

“Penghinaan agama dan simbol-simbol suci agama memicu kebencian serta kekerasan ekstrim yang mengarah pada polarisasi dan fragmentasi masyarakat,” ujar Moratinor memperingatkan.

Pernyataan tersebut memberikan arti untuk kebebasan beragama dan kebebasan berekspresi, sebagai "hak yang saling bergantung, saling terkait, dan saling menegakkan kembali", yang berakar dalam Deklarasi Universal Hak Asasi Manusia.

Baca Juga: Layangkan Kecaman Terhadap Muslim Setelah Guru Perancis Dipenggal Oleh Teroris, Macron Secara Menohok Diolok-olok Erdogan: 'Anda Perlu Bantuan Mental'